Baru-baru ini media massa ramai membahas mengenai Palestina yang tidak tersua dalam peta Google. Dilansir Kompas.com, pengguna aplikasi Peta Google kala mengetik kata Palestina akan diarahkan ke peta Israel.
Ada wilayah yang ditandai garis putus-putus, yakni Jalur Gaza dan Tepi Barat. Sesuai kebijakan Google, wilayah yang masih jadi objek sengketa dilukiskan dengan garis abu-abu putus-putus.Â
Sejarah konflik Israel-Palestina dapat disimak dalam beberapa artikel Kompas.com berikut ini:Â 1, 2.Â
Perjalanan Saya ke Tanah SuciÂ
Beberapa tahun lalu, saya diberi kesempatan oleh Tuhan YME untuk mengikuti kursus arkeologi alkitabiah di Tanah Suci. Saya dapat memasuki wilayah Israel berkat status sebagai mahasiswa sebuah universitas yang memiliki hubungan baik dengan lembaga pendidikan di Yerusalem.Â
Seandainya tidak, agak repot mengurus visa ke Israel. Maklum saja, setahu saya tidak ada hubungan diplomatik resmi antara Israel dan Indonesia.Â
Para peziarah Indonesia yang mengadakan perjalanan ke Israel umumnya memasuki wilayah Israel dengan visa yang diurus pengelola wisata ziarah.Â
Kala itu saya sempat sedikit kikuk waktu tiba di bandara Tel Aviv. Tak seperti rekan-rekan mahasiswa lain yang lancar jaya, saya dan seorang rekan asal Pakistan serta beberapa rekan lain melewati proses yang lebih lama.
Maklum saja, seperti orang Indonesia, orang Pakistan juga sulit masuk Israel karena panasnya hubungan politik kedua negara.Â
Untunglah, saya akhirnya diizinkan keluar bandara. Sementara, rekan saya dari Pakistan tertahan beberapa jam sebelum akhirnya juga diperbolehkan masuk.Â