Dalam "Mawar untuk Elena", tokoh utamanya Elena ( rapuh, namun akhirnya teguh). Elena pertama-tama dibantu oleh tokoh figuran bernama Maria, sahabat lawasnya (sabar dan pengertian). Selanjutnya, Elena berjumpa si kecil Lusi (imut dan cerdas).Â
Sebaiknya nama tokoh dan sifatnya sudah ditentukan dalam kerangka atau garis besar cerpen. Ini penting bagi penulis pemula agar tidak bingung lagi ketika mulai menulis penjabaran kerangka cerpen.
Perhatikan bahwa karakter atau sifat tokoh bisa berubah sesuai kreasi penulis dan tuntutan cerita. Si jahat bisa bertobat. Si baik bisa tetiba jadi penipu. Bisa juga seorang tokoh mendua dan misterius (ambigu).
Ketiga, tentukan jalan cerita dengan pembabakan yang jelas
Saya paling suka membuat cerita pendek dengan pembabakan yang jelas. Skema andalan saya adalah tiga babak:Â
1) Pembuka: perkenalan tokoh utama dan masalah yang sedang ia alami.
2) Perumitan: kehadiran tokoh figuran dan atau situasi yang memperberat masalah tokoh utama
3) Penyelesaian: solusi atau "ending menggantung" sebagai kesimpulan cerpen. Sejumlah cerpen menarik punya akhir yang tak terduga. Akhir kisah sengaja dirahasiakan penulis sepanjang kisah. Inilah elemen kejutan yang menjadi puncak cerpen.Â
Dalam "Mawar untuk Elena" ada pembabakan berikut:
1) Pembuka: cuaca kota Solo; siapa Elena; apa masalah utamanya
2) Perumitan: Elena harusnya selesai skripsi, namun malah hamil duluan; upaya Elena mencari "jalan pintas"