Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Beauty Pilihan

Dunia Fesyen dan Disabilitas Berdamai dalam Diri Dua Model Istimewa Ini

8 Juni 2020   08:19 Diperbarui: 8 Juni 2020   12:20 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lenggak lenggok model cantik dengan tubuh tinggi semampai sudah jadi hal biasa dalam dunia fesyen. Dengan diiringi musik asyik, para model jelita berpose bak burung merak yang memamerkan pesonanya.

Akan tetapi, rupanya gambaran glamor itu hanyalah sebagian saja dari realita dunia fesyen modern. Ada model-model istimewa seperti Chiara Bodri dan Becky Dann yang membawa warna baru dalam dunia fesyen.

Chiara dan Becky adalah model dan sekaligus penyandang disabilitas. Dalam diri para model istimewa seperti mereka, dunia fesyen dan disabilitas nyatanya bisa berdamai. Tak harus berkecil hati karena menyandang disabilitas. Memiliki disabilitas tak menghalangi karir sebagai model.

Profil Chiara Bodri

Chiara Bodri lahir di Tarquinia, di provinsi Viterbo, Italia pada tahun 2000. Ketika berusia 12 tahun, Chiara mengalami kecelakaan sepeda motor yang nyaris merenggut nyawanya. Akibat kecelakan fatal itu, ia harus kehilangan kaki kirinya setelah menjalani tiga kali operasi. Sejak itu, Chiara memakai kaki buatan (prostesis).

Mengenang peristiwa kecelakaan itu, Chiara menulis, "Aku benci hidupku, aku mengutuk nasibku pada malam itu, saat itu. Saya ingin mati saja. Kemudian saya menyadari bahwa setelah tragedi terjadi, hidup saya tidak boleh berhenti. 

Awalnya saya membawa kaki palsu yang tampak seperti kaki normal. Lalu saya mulai menghiasnya dan menjadikannya aksesori. Saya justru berharap semua orang akan segera melihat bahwa saya memakai kaki palsu."

Demikianlah Chiara melukiskan perubahan dalam dirinya. Ia perlahan menerima kenyataan pahit itu sebagai bagian dari hidupnya.

Life must go on. Hidup harus berlanjut. Chiara Bodri tak menyerah dengan keadaan. Ia merintis karirnya dengan menjadi model untuk aneka sesi pemotretan dan peragaan busana di Italia.

Pada bulan September 2018 Chiara Bordi mengikuti ajang putaran final Miss Italia . Chiara menjadi kontestan pertama Miss Italia yang memakai kaki palsu.

Ternyata, ada beberapa warganet yang justru menghina Chiara. Mereka menulis komentar yang merendahkan Chiara. Akan tetapi, Chiara tak lantas berkecil hati. Ia tetap tabah menghadapi cercaan sebagian warganet. 

Chiara memang tak menjuarai Miss Italia 2018. Akan tetapi, ia berhasil meraih peringkat ketiga. Ini suatu prestasi membanggakan bagi seorang gadis muda yang harus merintis karir sebagai model dengan keadaan fisik yang ia miliki.

Chiara kini menjadi model yang cukup sukses. ia bahkan direkrut sebuah agensi model di London, Inggris. Atas perjuangannya menginspirasi para penyandang disabilitas di Italia, Chiara mendapat sebuah penghargaan dari Presiden Italia.

Pergulatan Hidup Becky Dann

Sama dengan Chiara Bordi, Becky Dann adalah seorang model dengan disabilitas akibat skoliosis. Skoliosis adalah keadaan di mana tulang belakang tidak tumbuh secara normal. Penderita skoliosis memiliki tulang belakang melengkung seperti huruf S atau C. 

Pada usia empat tahun, Becky Dann divonis menderita skoliosis. Kemudian Becky berusaha menyembunyikan disabilitasnya ketika memasang profil foto semasa kuliah. Ia tadinya berharap, para cowok yang berkenalan dengannya perlahan akan menerima keadaannya setelah mereka mengenalnya lebih dekat. Akan tetapi, yang terjadi justru sebaliknya. Hampir semua cowok pergi setelah tahu keadaan fisik Becky.

Belajar dari hal ini, Becky mengubah sikap. Ia tak lagi menyembunyikan keadaan fisiknya. Ia memajang foto dirinya apa adanya. Ia perlahan menerima dirinya yang memang memiliki disabilitas. 

Becky bahkan terjun ke dunia fesyen sebagai model. Ia tak malu lagi memperlihatkan foto-foto dirinya apa adanya. Rupanya, banyak penderita skoliosis terinspirasi oleh Becky. Mereka menulis bahwa setelah melihat foto-foto Becky sebagai model, mereka lebih bisa menerima kondisi tubuh mereka. 

Becky sangat bahagia karena perubahan sikapnya terhadap disabilitas yang ia sandang rupanya mampu meringankan beban psikologis sebagian penderita skoliosis sepertinya.

Hikmah bagi Kita di Indonesia

Tiada seorang pun sempurna. Cara kita menilai kesempurnaan kerap kali terlalu dangkal. Cara kita menilai kepantasan seseorang berkarir di bidang tertentu sering kali tidak tepat.

Sejauh masih memungkinkan, profesi apa pun bisa dilakoni oleh para penyandang disabilitas. Menjadi model pun bisa. Chiara Bordi dan Becky Dann menjadi inspirasi nyata. 

Di negara kita, semakin banyak upaya dilakukan oleh pemerintah dan pihak masyarakat warga untuk memberikan peluang yang sama bagi orang tanpa disabilitas dan orang dengan disabilitas.

Pemerintah memberikan jatah dalam porsi tertentu bagi penyandang disabilitas yang ingin menjadi pegawai negeri sipil dan aparatur sipil negara. Demikian pula semakin banyak perusahaan swasta membuka peluang kerja bagi saudara-saudari penyandang disabilitas. 

Juga patut kita apresiasi gerakan masyarakat warga dalam menghubungkan kaum disabilitas dengan perusahaan, seperti yang dilakukan Angkie Yudistia (stafsus presiden saat ini dan perintis Thisable Enterprise) dan Tety Sianipar (penggawa Kerjabilitas di Yogyakarta).

Data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2010 menunjukkan bahwa jumlah penyandang disabilitas di Indonesia mencapai sekitar 9 juta jiwa, atau 4,74 persen dari sekitar 237 juta jiwa penduduk Indonesia. Menurut Angkie, jumlah kaum disabilitas di tanah air kita kini mencapai 21 juta jiwa.

Semoga di tanah air tercinta Indonesia, kesempatan kerja di semakin banyak lini makin terbuka bagi saudara-saudari penyandang disabilitas. Salam peduli disabilitas. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun