"Menulis itu sulit. Menulis satu artikel saja perlu berhari-hari, saya menyerah kalau disuruh nulis 50 artikel blog." Mungkin demikian komentar saat membaca judul di atas.
Jangan putus asa dulu. Benar, menulis artikel blog memang tak sesederhana menulis komentar medsos. Akan tetapi, yakinkan dulu diri Anda bahwa tiap orang punya kemampuan untuk menulis.
Mengapa 50 Artikel Blog Pertama Penting?
Mengapa tulisan ini membahas 50 artikel blog pertama? Ada dua alasan:
1. Menetapkan 50 artikel blog pertama menjadi motivasi menulis rutin
Tanpa ada target tertentu, seorang penulis pemula bisa ogah-ogahan meneruskan langkah awal yang sudah baik. Banyak blogger (narablog) pemula semangat di awal, namun loyo setelah mengunggah dua atau tiga artikel pertama. Maka dari itu, tetapkan 50 artikel blog pertama sebagai target agar tetap gas pol dalam menulis.
2. Jumlah 50 artikel blog menjadi tanda keseriusan sebagai blogger
Sepengetahuan saya, blog yang serius dan akhirnya disukai pembaca dan pengiklan umumnya blog yang memiliki jumlah artikel dan kualitas konten yang memadai. Ada sistem iklan blog yang mensyaratkan minimal 10 artikel dengan jumlah tayangan tertentu pada kurun waktu tertentu untuk pengajuan iklan.Â
Nah, kalau jumlah 50 artikel blog sudah tercapai dalam waktu yang relatif singkat, ini suatu langkah awal yang sangat baik bagi blogger pemula.
Di Kompasiana, kini ada peluang jadi kreator konten dalam program content marketing Narativ. Nah, salah satu syarat untuk bisa bergabung dengan Narativ adalah telah menayangkan minimal 50 konten di Kompasiana.Â
Info lengkap di sini. Mau ikut peluncuran langsung dengan tim Kompasiana yang suka beri K-Rewards, pada Rabu, 10 Juni pukul 15.00-17.00 WIB? Daftar di sini. Hmm...mbak Kompasiana, ojo lali bonus untuk iklan terselubung ini :)
7 Tips Jitu Menulis 50 Artikel Blog Pertama bagi  Pemula
Saya ingin berbagi pengalaman dan 7 tips jitu menulis 50 artikel pertama untuk blogger pemula.
1. Hindari mentalitas asal ngeblog
Membuat blog memang bisa saja untuk hal sederhana, misalnya berbagi pengalaman hidup tanpa berpikir apakah tulisan dibaca orang atau tidak. Akan tetapi, amat sayang jika kita ngeblog asal-asalan saja. Dengan ngeblog secara lebih serius, ada banyak keuntungan bagi kita.Â
Antara lain, mengasah keterampilan menulis; menambah wawasan diri dan pembaca; menyiapkan portofolio untuk melamar pekerjaan; mendapatkan penghasilan; memperluas pergaulan. Banyak blogger akhirnya menjadi penulis dan kreator konten yang sukses karena mereka ngeblog dengan hati, bukan asal-asalan.Â
Karena itu, trik pertama adalah menghindari mentalitas asal ngeblog. Usahakan tulisan Anda bermanfaat, aktual, inspiratif, menarik, menghibur, dan unik. Panjang artikel bukan puisi sebaiknya lebih dari 300 kata. Jumlah kalimat per paragraf tidak lebih dari empat.
2. Kenali minat dan renjana Anda sebagai penulis
Ngeblog dan menulis itu akan sulit ketika kita memaksakan diri menulis sesuatu yang bukan minat dan renjana (passion) kita. Karena itu, kenali minat dan renjana Anda sebagai penulis.Â
Apa topik yang Anda sukai? Tulislah artikel dan buatlah blog berdasarkan minat Anda tersebut. Fokuskan 50 tulisan pertama untuk blog Anda pada topik yang Anda minati dan cintai.Â
Apalagi, sekarang yang dicari justru blog dengan ceruk pembaca tertentu. Misalnya, blog tentang bulutangkis, tentang cara merawat hewan tertentu, tentang kisah hidup ojol, tentang perjuangan karyawan muda di ibu kota, dan sebagainya. Minat khusus ini akan menjadi daya tarik tersendiri bagi pembaca setia blog Anda.Â
3. Optimalkan kemampuan diri yang sudah dan belum tergali
Menulis tidak cukup dan tidak boleh dibatasi oleh minat pribadi belaka. Selain minat, faktor lain yang menentukan pemilihan konten blog Anda adalah kemampuan diri yang sudah dan belum tergali.
Bisa jadi, Anda minat pada dunia pertanian, tetapi pendidikan Anda di bidang pertukangan kayu. Ya sudah, buat saja komposisi artikel Anda 70 persen membahas pertanian dan 30 persen membahas tips membuat mebel secara mandiri.Â
Tidak harus menjadi seorang ahli untuk menjadi penulis artikel bertema tertentu. Artikel yang ditulis oleh pemula justru bisa membantu banyak pemula lain di bidang itu.Â
4. Rajin mengumpulkan dan mendokumentasikan materi tulisan
Bahan tulisan artikel blog bisa dari semua media. Juga bisa dari pengalaman pribadi dan orang lain. Selain itu, bahan bisa juga muncul dari hasil permenungan. Tetiba ide muncul begitu saja di otak.
Nah, jangan sampai materi tulisan itu lenyap begitu saja. Catat segera! Bisa buat catatan di buku khusus atau di gawai. Sama halnya dengan materi berupa foto. Semenjak ngeblog, saya jadi rajin memotret dengan gawai. Siapa tahu foto-foto spontan itu bisa jadi ilustrasi atau materi tulisan.
Singkat cerita, bangkitkan naluri wartawan dalam diri Anda. Buka pancaindra lebar-lebar. Amati, dengar, rasakan, rekam, renungkan, catat.
5. Menetapkan waktu khusus untuk menulis
Waktu terbaik untuk menulis tergantung pada tiap pribadi. Ada yang suka nulis subuh-subuh. Ada yang nulis tengah malam (soalnya nulis cerita horor).Â
Tidak masalah kapan, tapi tetapkan waktu khusus untuk menulis. Misalnya dua jam sehari. Bisa juga memanfaatkan waktu luang pendek saat istirahat kerja atau saat menggunakan transportasi publik. Â
Ganti aneka kebiasaan receh tanpa hasil dengan kebiasaan menulis. Alih-alih sibuk baca gosip artis, coba tulis tiga paragraf atau bait puisi. Lumayan kan, sehari bisa nulis satu artikel atau satu puisi. Sudah top itu!
Tiap orang memiliki kecepatan dan kemampuan menulis yang berlainan. Ada penulis pemula yang bisa menghasilkan satu artikel blog dalam satu hari. Ada pula yang baru bisa menulis satu artikel dalam jangka waktu tiga hari.
Tidak masalah berapa banyak waktu yang diperlukan, asal produksi tulisan dilakukan secara konsisten. Misalnya, jika ritme Anda adalah 3 hari satu artikel ya sudah tetapkan target waktu itu. Untuk mencapai 50 artikel, berarti Anda perlu 3 hari x 50 artikel = 150 hari. Jangan sampai bolong!
Pada hari ke 150, harus sudah ada 50 artikel perdana dalam blog Anda. Sesederhana itu. Sila hitung sendiri dan tetapkan sendiri kapan Anda memulai dan kapan Anda harus mencapai 50 artikel perdana untuk blog Anda.Â
Jika setelah tenggat waktu target 50 artikel belum tercapai, coba cari tahu alasannya. Buat analisis jujur mengenai hambatan dan potensi diri yang masih bisa digali. Singkat kata, 50 artikel menjadi ukuran evaluasi diri.Â
6. Memberitahu pasangan, kerabat, sahabat, atau orang dekat tentang target menulisÂ
Lho kenapa perlu memberitahu pasangan, kerabat, sahabat, guru, atau orang dekat tentang target menulis kita? Begini. Anggap saja orang lain adalah alarm hidup. Minta mereka menjadi pembaca artikel Anda dalam jangka waktu yang sudah Anda tetapkan.Â
Misalnya,"Yang (bukan 'sayang', tapi 'Eyang' ^_^), aku mau nulis artikel baru tiap hari Rabu dan Sabtu. Yang, mau gak ngingetin aku kalau belum setor tulisan hari Rabu dan Sabtu?" Dijamin Eyang dengan senang hati mengingatkan Anda ketika jatah setor tulisan belum juga muncul :)Â
Bisa juga buat pengumuman akbar di medsos: "Mulai hari ini, saya akan unggah artikel blog saya tiap dua hari. Plis laik, komen, syer, and sabskrip yha!" Nah, jadi malu sendiri kan kalau gagal penuhi janji? Wkk...
7. Mulai menulis sekarang, dari diri sendiri, tentang hal sederhana
"Oke, saya sudah mantap ingin menulis 50 artikel pertama untuk blog saya". Setuju. Niat yang mulia. Tapi, jangan tunda-tunda lagi. Mulailah menulis sekarang!
Tentu "sekarang" relatif artinya. Jika Anda sedang kelaparan, ya makan dulu:) Intinya, begitu ada waktu dan peluang, segeralah menulis dan merancang program menulis 50 artikel pertama untuk blog Anda.Â
Bingung mau mulai dari mana? Mulai saja dari diri sendiri. Artinya, Anda bisa mulai menceritakan minat atau hobi Anda, mengapa Anda mencintai pekerjaan Anda sekarang. Ungkapkan perasaan Anda dalam puisi dan cerpen atau humor.Â
Masih bingung juga? Mulailah menulis dari hal sederhana. Menu favorit yang Anda bisa masak sendiri, tempat rekreasi di dekat Anda, dan olahraga kesukaan Anda.
Pakai jurus 3 M: Mulai dari sekarang; Mulai dari diri sendiri; dan Mulai dari yang sederhana.Â
Kalau mau baca tips menulis, ada banyak yang telah ditulis rekan penulis di Kompasiana ini, yang jauh lebih hebat dari hamba. Hamba hanya bisa menulis coretan model begini: 1, 2, 3. Bekicot. Eh, cekidot.Â
Salam terasi! Maksudnya, salam t(e)raktir dan literasi! Jangan lupa traktir saya, ya kalau sudah berhasil capai 50 artikel pertama blog berkat coretan ini:) Sila vote, komentar, syer artikel ini, dan follow akun gak jelas ini jika berkenan.Â
Yuk jadi sahabat di: https://bit.ly/ruangberbagiFB dan di: https://twitter.com/ruangberbagi4.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H