Menulis tidak cukup dan tidak boleh dibatasi oleh minat pribadi belaka. Selain minat, faktor lain yang menentukan pemilihan konten blog Anda adalah kemampuan diri yang sudah dan belum tergali.
Bisa jadi, Anda minat pada dunia pertanian, tetapi pendidikan Anda di bidang pertukangan kayu. Ya sudah, buat saja komposisi artikel Anda 70 persen membahas pertanian dan 30 persen membahas tips membuat mebel secara mandiri.Â
Tidak harus menjadi seorang ahli untuk menjadi penulis artikel bertema tertentu. Artikel yang ditulis oleh pemula justru bisa membantu banyak pemula lain di bidang itu.Â
4. Rajin mengumpulkan dan mendokumentasikan materi tulisan
Bahan tulisan artikel blog bisa dari semua media. Juga bisa dari pengalaman pribadi dan orang lain. Selain itu, bahan bisa juga muncul dari hasil permenungan. Tetiba ide muncul begitu saja di otak.
Nah, jangan sampai materi tulisan itu lenyap begitu saja. Catat segera! Bisa buat catatan di buku khusus atau di gawai. Sama halnya dengan materi berupa foto. Semenjak ngeblog, saya jadi rajin memotret dengan gawai. Siapa tahu foto-foto spontan itu bisa jadi ilustrasi atau materi tulisan.
Singkat cerita, bangkitkan naluri wartawan dalam diri Anda. Buka pancaindra lebar-lebar. Amati, dengar, rasakan, rekam, renungkan, catat.
5. Menetapkan waktu khusus untuk menulis
Waktu terbaik untuk menulis tergantung pada tiap pribadi. Ada yang suka nulis subuh-subuh. Ada yang nulis tengah malam (soalnya nulis cerita horor).Â
Tidak masalah kapan, tapi tetapkan waktu khusus untuk menulis. Misalnya dua jam sehari. Bisa juga memanfaatkan waktu luang pendek saat istirahat kerja atau saat menggunakan transportasi publik. Â
Ganti aneka kebiasaan receh tanpa hasil dengan kebiasaan menulis. Alih-alih sibuk baca gosip artis, coba tulis tiga paragraf atau bait puisi. Lumayan kan, sehari bisa nulis satu artikel atau satu puisi. Sudah top itu!