Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

"Mas Ari atau Mbak Ari?": Suka Duka Punya Nama Universal untuk Cowok dan Cewek

13 Mei 2020   10:16 Diperbarui: 13 Mei 2020   10:14 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dari pexels.com

Pujangga Inggris, Shakespeare pernah menulis ungkapan puitis Juliet: “What’s in a name? That which we call a rose. By any other name would smell as sweet.”

Apakah arti sebuah nama? Tentu punya makna yang khas bagi pemberi nama dan bagi penyandang nama itu. Uniknya, apa yang terjadi saat kita diberi nama universal, yang ternyata bisa diberikan pada laki-laki maupun perempuan? Tentu ada kejadian menjengkelkan dan lucu yang penah dialami sang pemilik nama universal. Yuk, kita simak ulasan dan kisahnya!

Nama-nama universal dalam aneka bahasa

Dalam aneka bahasa dunia, ada banyak nama universal (unisex names atau gender neutral names). 

Bahasa Inggris

Bahasa Inggris memiliki banyak nama universal. Misalnya nama Jackie. Tokoh terkenal yang bernama Jackie adalah mantan ibu negara AS, Jackie Kennedy Onassis dan aktor Jackie Chan. Selain itu, ada nama-nama universal lain: Adrian, Alex, Ariel, Billie atau Billy, Cameron, Jordan, Jody, Kelly, Morgan, Pat, Quinn, Sasha, Terry, dan sebagainya.

Bahasa Italia

Andrea dan Mattia adalah contoh nama universal yang populer. Andrea dan Mattia juga bisa digunakan laki-laki, misalnya penyanyi tenar Andrea Bocelli dan Mattia de Sciglio, pemain sepakbola.

Bahasa Indonesia

Cukup banyak nama universal dalam bahasa Indonesia. Berikut sejumlah contohnya: Ade (adik atau anak kecil), Andri (berani, mulia), Ari (kebaikan), Artha (harta), Budi (kebaikan), Candra (bulan), Catur (anak keempat), Cipta (kreativitas), Dhani (kemakmuran), Dian (lampu), Dwi (anak kedua), Eka (anak pertama).

Ada pula nama Febri (lahir pada Februari), Galih (hati), Hani (kelembutan), Kiki (panggilan sayang?), Kurnia (karunia), Kusuma (bunga), Mega (awan), Nova (lahir bulan November), Nur (cahaya), Okta (lahir bulan Oktober), Purnama ([lahir pada saat] bulan purnama), Reza (harapan), Sandi (rahasia), Sasmi (mimpi), Sukma (jiwa), Tri (anak ketiga), Widi (pengetahuan), Yuli (lahir bulan Juli). 

Ada yang ingin menambah daftar ini dan memberi contoh pasangan nama universal (tokoh), misalnya Reza Rahadian dan Reza Artamevia? 

Suka Duka Punya Nama Universal, Cewek Disangka Cowok 

Tentu para pemilik nama universal ini pernah mengalami peristiwa unik terkait nama mereka. Yang cewek disangka sebagai cowok, dan sebaliknya. Ada kejadian menjengkelkan, namun juga menggelikan gegara nama universal yang disandangnya.

Rekan kita, Ari Budiyanti menuturkan suka-dukanya sebagai pemilik nama universal. 

"Saat saya kecil, saya dipanggil Ari. Waktu itu potongan rambut saya pendek. Mirip cowok. Tren gaya rambut Demi Moore. Dua hal tadi membuat saya berpenampilan tomboi. Tambah lagi, saya biasa bermain bersama dua kakak laki-laki saya. Panjat pohon segala tidak takut.

Saya sudah terbiasa dipanggil dengan nama Ari sejak kecil. Nama yang bagi saya pada waktu itu terkesan cowok banget. Nah, suatu ketika saya ikut acara perkemahan Pramuka. Saya ketemu Ari, siswi berambut panjang. Saat itu saya merasa terhibur karena rupanya ada anak perempuan yang juga bernama Ari, bukan saya saja :)

Setelah beranjak dewasa, ada pengalaman lain lagi. Saya dulu aktivis kampus. Nah, setelah lulus kuliah, adik angkatan -yang tidak sempat mengenal saya- sering memanggil saya Mas Ari ketika mengajak ikut menghadiri kegiatan kampus. 

Saya heran karena selalu saja saya dipanggil Mas Ari dari tahun ke tahun. Sampai-sampai saya harus menghubungi panitia agar tidak lagi mengulang kesalahan yang sama.

Hal serupa saya alami saat memakai aplikasi ojek online. Nama yang tampak di layar, yaitu Ari Budiyanti sering dibaca sekilas saja oleh abang ojol. Langsung saja dibaca sebagai Ari Budi sehingga mereka menyangka saya ini Pak Ari atau Mas Ari.

Bulan Januari lalu, ada kejadian lucu saat naik ojol sepulang dari rumah sakit. Si abang ojol bilang,"Mbak, kenapa nggak buat akun sendiri saja." Maksud si abang ojol, mengapa saya mengggunakan akun laki-laki. 

Saya jawab, "Lah ini memang akun saya. Itu nama saya, Pak." Akhirnya si abang ojol minta maaf. 

Di Kompasiana pun, saat awal bergabung ada rekan Kompasianer yang menyapa saya "Mas Ari" atau "Pak Ari". Padahal, saya sudah pasang foto saya yang perempuan tulen ini lho. Hehe..."

Apakah Anda juga punya nama universal atau pernah salah panggil juga? Mari berkisah di kolom komentar. Tulisan ini adalah kolaborasi saya dan rekan Ari Budiyanti. Sila bagikan jika dipandang bermanfaat.

Sumber: 1, 2, 3

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun