Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Zahra Musdalifah, Srikandi Timnas Putri yang Juara Bersama Tim Laki-Laki

28 April 2020   09:06 Diperbarui: 28 April 2020   09:20 450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aksi Zahra di Timnas Putri - IG @zamhuz12

Sepak bola putri Indonesia sedang menggeliat. Setidaknya sebelum pandemi. Sempat vakum selama lebih dari 4 dekade, sejak 6 Oktober hingga Desember 2019 liga sepak bola putri kembali digelar.

Ajang Liga 1 Putri musim pertama diikuti 10 tim: Arema Putri, Bali United Women, Galanita Persipura, Persebaya Putri, Persib Putri, Persija Putri, PSIS Putri, PSM Putri, PSS Putri, dan TIRA Persikabo Kartini.

Kesebelasan Persib Bandung Putri sukses menggondol gelar Liga 1 Putri 2019 setelah mengandaskan perlawanan  TIRA Persikabo Kartini di partai puncak dengan skor agregat 6-1.

Liga 1 Putri sekaligus menjadi wahana pembinaan para srikandi sepak bola seantero Nusantara. Zahra Musdalifah, gelandang andalan Persija Jakarta adalah salah srikandi timnas putri yang digembleng dalam kompetisi tersebut.

Menariknya, Zahra Musdalifah, sang srikandi timnas sepak bola putri ini pernah bergabung dengan tim laki-laki? Ia bahkan pernah juara bersama tim yang diperkuat pemain laki-laki. Bagaimana kisahnya? Apa saja fakta unik Zahra, yang digandang-gadang jadi bintang masa depan?

Sejak Belia Cinta Sepak Bola

Sejak belia, Zahra yang lahir di Jakarta pada 4 April 2001 ini telah jatuh cinta pada sepak bola. Ketertarikannya pada sepak bola tumbuh sejak masih berusia 7 tahun. Ia sering diajak oleh ayahnya untuk menonton pertandingan futsal. Akhirnya Zahra tak hanya menonton, tapi ikut berlatih futsal.

Ketika duduk di bangku kelas 5 SD, Zahra meminta agar sekolahnya membuat ekstrakulikuler futsal putri. Akan tetapi, keinginan ini tidak bisa dikabulkan karena rupanya sangat sedikit siswi yang tertarik berlatih futsal. 

Zahra lantas bergabung dengan sebuah tim futsal laki-laki. Ia sempat dirundung oleh teman-temannya. "Kenapa main bola, sana main boneka aja," demikian kira-kira ledekan yang Zahra terima.

Akan tetapi, Zahra  tidak cengeng. Ia justru ingin membuktikan bahwa perempuan bisa juga bermain sepak bola dengan baik, tak kalah dengan laki-laki.

Bagi Zahra, sepak bola tak menuntut pemain harus laki-laki. Yang penting adalah kemampuan dan kecerdasan di lapangan.

Zahra bersyukur atas dukungan ayah dan ibunya. Kedua orang tuanya rajin memberikan suntikan semangat pada Zahra agar ia serius menekuni sepak bola. 

Juara Bersama Tim Laki-laki dan Deretan Prestasi Lainnya

Zahra yang sempat diejek pemain laki-laki justru meraih gelar juara di Norwegia bersama tim Sekolah Sepak Bola ASIOP Apacinti yang diperkuat pemain laki-laki hingga usia 15 tahun. Ya, Zahra adalah satu-satunya pemain perempuan di tim tersebut. Unik, bukan?

Prestasi Zahra terus bertambah seiring perjalanan waktu. Zahra memang beranjak dari futsal. Ketika memperkuat klub Ngapak FC, Zahra merebut prestai sebagai pencetak gol terbanyak kategori putri. Ia menceploskan 3 gol di ajang Liga Futsal Nusantara 2016 regional DKI Jakarta.

Andalan Persija dan Timnas Putri

Aksi Zahra di Timnas Putri - IG @zamhuz12
Aksi Zahra di Timnas Putri - IG @zamhuz12

Zahra yang memang piawai menggocek si kulit bundar lantas menjelma menjadi (gelandang dan) penyerang andalan Persija dan Timnas Putri Indonesia.

Tercatat, ia telah 15 kali memperkuat Timnas serta telah menceploskan 3 gol. Pada perhelatan Asian Games 2018, dara asli Jakarta ini mencetak dua gol. Suatu rekor yang istimewa bagi pemain yang masih berumur 19 tahun.

Impian ke Eropa

Zahra mendapat inspirasi bermain bola dari sejumlah pemain idola. Salah satunya adalah Egy Maulana Vikri yang kini merumput di Liga Polandia.

Selain Egy, pemain yang jadi idola Zahra adalah Neymar Jr, James Rodriguez, dan pesepakbola putri AS bernama Alex Morgan.

Zahra punya banyak impian. Salah satunya bermain di Eropa. Mengikuti jejak Egy Maulana dan sejumlah pesepakbola Indonesia lain. Zahra tentu ingin membuktikan, pemain putri Indonesia juga bisa bermain di Benua Biru Eropa, salah satu poros sepakbola dunia.

Sekadar informasi, Zahra sekarang tampaknya telah menjadi influencer bagi klub sepakbola asal Prancis, Paris Saint-Germain (PSG). Ini tampak dalam aktivitas Zahra sebagai "bintang iklan" PSG di Twitter resmi. Baru-baru ini, Zahra membawakan lagu Ibu Kita Kartini dengan gitar lantas mengucapkan pesan Hari Kartini dengan seragam PSG.

Menariknya, PSG adalah klub yang punya tim sepak bola putri tangguh di Eropa. PSG Feminin telah mencapai final Liga Champions Wanita UEFA pada 2015 dan 2017. Tim putri PSG disegani tim-tim lain di Eropa.

Apakah tampil berseragam PSG tanda bahwa Zahra mengincar (atau diincar) PSG Feminin? Hmm...setidaknya sudah dipercaya jadi influencer PSG di Indonesia adalah langkah awal yang bagus bagi Zahra. Sukses selalu, Zahra! Kiprahmu semoga jadi inspirasi putri-putri Indonesia untuk jadi srikandi sepak bola.

Rujukan: 1, 2, 3, 4 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun