Kontroversi Riset Pepaya Obat Parkinson
Kontroversi lain akibat ulah Montagnier adalah riset tentang manfaat pepaya sebagai obat Parkinson. Pada 2002, Montagnier mengemukakan teorinya bahwa penyakit Parkinson terkait dengan kerusakan yang disebabkan radikal bebas. Radikal bebas ini dilepaskan ketika sel mengubah oksigen menjadi energi.
Teori Montangnier, ekstrak pepaya mengandung bahan kimia yang dapat membersihkan radikal bebas, sehingga kerusakan jaringan diminimalkan.
Masalahnya, teori pepaya obat Parkinson ini tak pernah diuji rekan peneliti lain. Padahal, peer review atau penilaian rekan sejawat mutlak diperlukan untuk menguji kesahihan suatu teori.
Kontroversi Teori Gelombang
Pada tahun 2009, Montagnier menerbitkan dua studi penelitian kontroversial, salah satunya berjudul "Sinyal Elektromagnetik Diproduksi oleh Struktur Nano Berair yang Berasal dari Urutan DNA Bakteri."Â
Makalah ini menyimpulkan bahwa DNA yang diencerkan dari spesies bakteri dan virus patogen mampu memancarkan gelombang radio tertentu.Â
Masalahnya, Â makalah itu diterbitkan dalam jurnal "ilmiah" baru. Tebak, siapa ketua dewan editorialnya?Â
Luc Montagnier! Ia meneliti dan menilai kepantasan makalah untuk diterbitkan di jurnalnya sendiri tanpa konsultasi dengan ilmuwan lain. Ambyar berkeping-keping.
Klaim Ambyar Ilmuwan Kontroversial
Dugaan bahwa korona berasal dari laboratorium di Wuhan memang akhir-akhir ini sering muncul dalam pemberitaan media. Masalahnya, media kerap mengutip asumsi tanpa bukti (seringkali demi kejar klik). Juga asumsi Luc Montagnier, sang virolog kontroversial.Â