Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Pemenang Nobel Duga Corona Buatan Laboratorium Wuhan, Klaim Ambyar Ilmuwan Kontroversial

20 April 2020   04:28 Diperbarui: 20 April 2020   05:41 2135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kontroversi Riset Pepaya Obat Parkinson

Kontroversi lain akibat ulah Montagnier adalah riset tentang manfaat pepaya sebagai obat Parkinson. Pada 2002, Montagnier mengemukakan teorinya bahwa penyakit Parkinson terkait dengan kerusakan yang disebabkan radikal bebas. Radikal bebas ini dilepaskan ketika sel mengubah oksigen menjadi energi.

Teori Montangnier, ekstrak pepaya mengandung bahan kimia yang dapat membersihkan radikal bebas, sehingga kerusakan jaringan diminimalkan.

Masalahnya, teori pepaya obat Parkinson ini tak pernah diuji rekan peneliti lain. Padahal, peer review atau penilaian rekan sejawat mutlak diperlukan untuk menguji kesahihan suatu teori.

Kontroversi Teori Gelombang

Pada tahun 2009, Montagnier menerbitkan dua studi penelitian kontroversial, salah satunya berjudul "Sinyal Elektromagnetik Diproduksi oleh Struktur Nano Berair yang Berasal dari Urutan DNA Bakteri." 

Makalah ini menyimpulkan bahwa DNA yang diencerkan dari spesies bakteri dan virus patogen mampu memancarkan gelombang radio tertentu. 

Masalahnya,  makalah itu diterbitkan dalam jurnal "ilmiah" baru. Tebak, siapa ketua dewan editorialnya? 

Luc Montagnier! Ia meneliti dan menilai kepantasan makalah untuk diterbitkan di jurnalnya sendiri tanpa konsultasi dengan ilmuwan lain. Ambyar berkeping-keping.

Klaim Ambyar Ilmuwan Kontroversial

Dugaan bahwa korona berasal dari laboratorium di Wuhan memang akhir-akhir ini sering muncul dalam pemberitaan media. Masalahnya, media kerap mengutip asumsi tanpa bukti (seringkali demi kejar klik). Juga asumsi Luc Montagnier, sang virolog kontroversial. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun