Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menyibak Misteri Kaitan Lukisan Kerahiman Ilahi dan Kain Kafan Turin

19 April 2020   05:42 Diperbarui: 19 April 2020   05:47 2771
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada sejumlah gambar dan objek suci dalam sejarah kekatolikan yang mengundang perhatian dunia. Salah satu yang sudah banyak dikenal adalah Kain Kafan Turin. Objek lain adalah gambar Kerahiman Ilahi yang melukiskan penampakan Yesus yang dialami Suster Faustina.

Rupanya ada kaitan misterius antara Lukisan Kerahiman Ilahi dan Kain Kafan Turin yang belum lama ini tersibak. Bagaimana kisahnya?

Sejarah Lukisan Kerahiman Ilahi

Gambar Kerahiman Ilahi adalah lukisan pertama penampakan Kerahiman Ilahi di dunia. Lukisan ini dibuat oleh Eugeniusz Kazimirowski, pelukis Polandia pada tahun 1934 atas permintaan dari Santa Faustina Kowalska dan pastor Michael Sopocko.

Adapun Santa Faustina adalah biarawati asal Polandia yang mendapat penampakan Yesus pada masa sekitar tahun 1931. 

Pada 1930, Suster Faustina ditugaskan ke biara di Plock, Polandia. Suster Faustina menyatakan bahwa ketika dia berada di kamarnya pada malam hari Minggu, 22 Februari 1931, Yesus menampakkan diri kepadanya sebagai "Raja Belas Kasih ilahi".

Suster Faustina menulis, tangan kanan Yesus diangkat sebagai tanda berkat dan tangan lain menyentuh dada Yesus. Ada dua sinar terpancar dari dada Yesus: sinar merah dan sinar putih. 

Yesus menjelaskan arti dua sinar itu pada Suster Faustina. Merah adalah lambang darah Yesus. Putih adalah lambang air lambung Yesus. Sekadar informasi, Injil Yohanes mencatat bahwa saat Yesus disalibkan, seorang prajurit menikam lambung Yesus hingga keluar darah dan air (Yohanes 19:34).

Lukisan Kerahiman Ilahi karya Kazimirowski pertama kali ditampilkan di depan umum pada Paskah 25–28 April 1934.  Misa pertama dengan gambar Kerahiman Ilahi ini dirayakan oleh Pastor Michael Sopocko di Vilnus, Lithuania pada 28 April 1935 atau pada Minggu Paskah kedua.

Barulah pada 1992, Tahta Suci Vatikan menetapkan Pesta Kerahiman Ilahi sebagai pesta universal yang jatuh secara tetap pada hari Minggu pertama setelah Paskah. Karena itulah, pada hari Minggu ini (18/4/2020), Gereja Katolik sedunia merayakan Pesta Kerahiman Ilahi.

Inilah lukisan asli Kerahiman Ilahi karya pelukis Polandia, Kazimirowski:

Foto dari cisza2.krakow.dominikanie.pl (domain publik)
Foto dari cisza2.krakow.dominikanie.pl (domain publik)
Seniman lain lantas membuat versi lain berdasarkan kisah Santa Faustina dan lukisan pertama di atas. Akan tetapi, sering terjadi aneka versi "baru" ini tidak mirip dengan versi perdana Lukisan Kerahiman Ilahi.

Kain Kafan Turin (Holy Shroud)

Baru-baru ini Paus Fransiskus membuat "kejutan kecil" dengan mengunggah foto kain kafan Turin di akun Instagram resminya @franciscus.

gambar negatif Kain Kafan Turin- Instagram @franciscus
gambar negatif Kain Kafan Turin- Instagram @franciscus
Mengapa disebut "kejutan kecil"? Karena sebenarnya di kalangan pembelajar, kain kafan Turin ini masih terus menjadi perdebatan. Perdebatan berkisar mengenai keotentikan dan waktu "dibuatnya" kain kafan ini.

Beberapa pihak meyakini, Kain Kafan Turin (karena disimpan di sebuah gereja di Turin/Torino Italia) adalah kain pembungkus jenazah Yesus. Beberapa pihak lain menyangkal pandangan ini berdasarkan tes karbon yang menunjuk bahwa kain ini berasal dari periode antara 1260 and 1390. Namun, segera dibantah lagi oleh pihak yang menyatakan, tes karbon itu mengambil sampel dari kain penambal yang ditambahkan pada kain asli.

Arculfo, uskup Gaul (Prancis) abad ketujuh, juga melaporkan melihat sudarium (kain peluh) yang ada di kepala Yesus selama perjalanannya ke Palestina, bersama-sama dengan kain linteamen yang lebih besar, di mana gambar Yesus tampak. 

Adanya kain peluh Yesus di Basilika Makam Suci (Holy Sepulchre) Yerusalem juga dicatat oleh "Commemoratorium de casis Dei vel monasteriis" (808 M) yang dibuat untuk kaisar Charlemagne.

Pada hemat penulis, dunia ilmiah memang belum mencapai kesimpulan pasti tentang Kain Kafan Turin ini.

Pandangan Para Paus

Paus Fransiskus dengan bijaksana mengizinkan unggahan Kain Kafan Turin yang disertai komentar indah ini: 

"Wajah yang dirusak oleh luka-luka ini menyampaikan pesan damai. Pandangannya tertuju bukan pada mata kita, tapi pada hati kita. Seolah mengatakan, "Percayalah, jangan berhenti berharap. Kekuatan cinta Tuhan, kekuatan Dia yang Bangkit mengalahkan segalanya."

Komentar Paus Fransiskus ini mengikuti pandangan sejumlah paus sebelumnya, yang tidak mengarahkan fokus soal aspek ilmiah atau historis Kain Kafan Turin, namun pada aspek maknanya.

Pada 1958, Paus Pius XII menyetujui kain kafan Turin dikaitkan dengan doa devosi (penghormatan) pada Wajah Kudus Yesus. 

Paus Yohanes Paulus II menyebut Kain Kafan Turin sebagai "cermin Injil". 

Sementara itu, sejumlah denominasi Kristen lainnya, seperti Anglikan dan Methodis, juga menunjukkan penghormatan pada Kain Kafan Turin ini.

Misteri Kaitan Lukisan Kerahiman Ilahi dan Kain Kafan Turin

Ada dua kesamaan mengagumkan antara Lukisan Kerahiman Ilahi dan Kain Kafan Turin. 

Pertama, kedua-duanya telah selamat dari aneka bahaya yang berpotensi menghancurkan eksistensi. Sekadar catatan, banyak objek suci di Polandia hilang atau hancur saat Perang Dunia II. 

Kain Kafan Turin sempat rusak dalam kebakaran pada 1532 di kapel di Chambery, Prancis. Ada beberapa lubang bakar dan area hangus di kedua sisi linen. Empat belas tambalan segitiga besar dan delapan tambalan kecil dijahit di atas kain oleh biarawati Poor Clare (Klaris Miskin) untuk memperbaiki kerusakan.

Dua tahun lalu, Aletheia, sebuah situs Katolik tepercaya menurunkan laporan dan analisis mengenai keterkaitan lukisan Kerahiman Ilahi dan Kain Kafan Turin. Hasilnya mengejutkan. Ada kesamaan lain antara dua objek bersejarah itu.

Jika Lukisan Kerahiman Ilahi dibandingkan dengan Kain Kafan Turin, figur yang ada dalam kedua objek itu memiliki tinggi, dimensi wajah dan tubuh yang sama. 

Perbandingan Lukisan Kerahiman Ilahi dan Kain Kafan Turin - dokpri
Perbandingan Lukisan Kerahiman Ilahi dan Kain Kafan Turin - dokpri
Kesimpulan situs Aletheia, Lukisan Kerahiman Ilahi dan Kain Kafan Turin merujuk pada satu pribadi yang sama. Setidaknya ditilik dari kesamaan tinggi, dimensi wajah dan tubuh. Padahal, Kain Kafan Turin dan Lukisan Kerahiman Ilahi tercipta melalui dua proses berbeda pada dua periode waktu yang berbeda.

Kita nantikan proses penyelidikan ilmiah yang terus dilakukan terhadap objek-objek penting ini. 

Salam hangat. Bobby MSF.

Artikel terkait: Gereja Berjurukunci Muslim dan Penyaliban Abad Pertama.

Sila bagikan artikel ini bila dipandang bermanfaat, dengan tetap menghormati hak cipta penulis. Tinggalkan komentar Anda di kolom komentar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun