Jadi, Viola dan Ratu Tisha memang sahabat dekat sebagai srikandi manajemen sepak bola Indonesia.
Liana pernah menjabat sebagai Brand Building & Communication Manager PSSI sejak Agustus 2017 sampai Agustus 2018. Sebelumnya, Liana juga berkiprah dalam tim di balik gelaran Asian Games 2018 di Indonesia.
Sejak Juni 2019, Liana dipercaya sebagai manajer marketing, konten digital, event fans, dan pengembangan usia muda Perserikatan Sepakbola Indonesia Mataram (PSIM) Yogyakarta.
Wanita penggemar olahraga ini memang sudah jatuh cinta pada dunia sepak bola nasional.Â
Menariknya, seperti Viola, Liana juga hijrah dari ibu kota Jakarta ke Provinsi DIY untuk terlibat dalam manajemen klub sepak bola lokal. Suatu pengorbanan dan dedikasi yang patut kita apresiasi.
Menariknya lagi, PSS dan PSIM adalah dua klub dengan fans base yang sama-sama fanatik di Provinsi DIY. Derby dua klub kebanggaan provinsi DIY ini selalu dinanti dan dipastikan seru. Juga seru di luar lapangan:)
Kita nantikan, apakah insan sepak bola nasional akan mendorong dua srikandi ini untuk jadi sekjen PSSI pengganti Ratu Tisha?Â
Jika sungguh maju jadi kandidat, kedua srikandi ini memiliki kesamaan unik: sama-sama pernah "membela" dua klub asal DIY, tempat lahirnya PSSI pada 1930 lalu!
Salam olahraga! Dari fans PSIM, PSS Sleman, PSSI, dan tentu saja Manchester United ^_^. Glory-glory Sepak Bola Indonesia!