Viola Kurniawati
Ini menjadikan Viola Kurniawati sebagai satu-satunya CEO wanita sebuah klub sepak bola yang berlaga di kompetisi Liga 1.
Ketika ditunjuk menjadi CEO, Viola merasa tertantang untuk memberikan yang terbaik bagi tim kebanggaan masyarakat Sleman, DI Yogyakarta itu. Maklum saja, PSS memang klub lokal dengan basis pendukung yang fanatik dan loyal.
Penulis pernah menonton pertandingan kandang PSS Sleman secara langsung di Stadion Maguwoharjo beberapa tahun silam. Animo masyarakat untuk menonton PSS amat kentara. Bukan saja untuk melihat jalannya pertandingan, tapi juga untuk menikmati koreografi kreatif yang diperagakan pendukung setia PSS Sleman.
Beberapa pengamat dan media sepak bola dunia bahkan memuji koreografi fans PSS Sleman layak disejajarkan dengan koreografi fans klub-klub ternama dunia.
Sayangnya, Viola Kurniawati tak lama menjabat sebagai CEO PSS Sleman. Ia mengundurkan diri setelah sempat 4 bulan menjabat.Â
Seorang fans PSS menyayangkan keputusan itu dengan menulis, "[Padahal] promosi dan marketingnya yang kinclong jadikan klub besar secara finansial dan prestasi," di laman FB PSS Sleman. Memang benar, di bawah Viola, PSS finis 5 besar di putaran pertama liga waktu itu.
Viola sampai kini masih aktif mencuit tentang sepak bola di akun Twitternya @veeola. Status Viola di profil Twitternya adalah "I don't like football. I fall in love with it."Â
Saya tak suka sepak bola. Saya jatuh cinta padanya.
Terakhir, Viola mencuit bahwa ia "semalam sempat memberikan semangat terakhir (pada Ratu Tisha), namun peluit terkahir sudah diputuskan olehnya."