Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Gereja "Golgota" Holy Sepulchre Kuncinya Dipegang Muslim, Kok Bisa?

11 April 2020   04:30 Diperbarui: 11 April 2020   12:37 4457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Yerusalem, kota suci aneka agama - dokpri Bobby MSF

Selain fakta sejarah itu, ada keuntungan lain bahwa kunci Holy Sepulchre dipegang kaum muslim.

"Jika kuncinya ada di tangan Ortodoks Yunani, maka itu akan menandakan mereka adalah pemilik gereja. Jika itu adalah tangan umat Katolik, maka itu akan menjadi Gereja Katolik, sama dengan orang Armenia (Ortodoks).

Jadi Muslim adalah kaum netral untuk membuka dan menutup pintu."

Demikian wawancara Wajeeh Nuseibeh dengan sebuah media pada tahun 1999.

Sementara itu, Adeeb Jawad Joudeh Al Husseini, salah satu anggota keluarga penjaga Makam Kudus dalam wawancara tahun 2016 mengatakan, keluarganya merasa terhormat mendapat kepercayaan besar ini.

“Kehormatan ini bukan hanya untuk keluarga kami, tetapi ini adalah juga kehormatan bagi semua Muslim di dunia."

Wasana kata, Yerusalem di tengah konflik berkepanjangan terus berusaha menjadi "Kota Damai", sesuai arti namanya. Salam hangat dan salam toleransi!

Saya sajikan sejumlah foto tentang Yerusalem yang punya Muslim Quarter, Christian Quarter, Armenian Quarter dan Jewish Quarter:

Batu Kalvari/Golgota yang dapat disentuh melalui lubang di lantai di bawah altar. 
Batu Kalvari/Golgota yang dapat disentuh melalui lubang di lantai di bawah altar. 

Di Yerusalem ada juga Muslim Quarter
Di Yerusalem ada juga Muslim Quarter
Penganut Yudaisme berdoa di Tembok Ratapan di Jewish Quarter
Penganut Yudaisme berdoa di Tembok Ratapan di Jewish Quarter
Sekian. Jika bermanfaat, sila bagikan artikel ini. Pertanyaan dan kesan tulis di kolom komentar:) 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun