Artinya, separuh dari pasien yang dirawat dengan terapi tocilizumab membaik.
Apa itu Tocilizumab?
Obat ini digunakan sampai beberapa tahun yang lalu untuk mengobati asma dan penyakit pernapasan lainnya, dan rupanya terbukti membantu pemulihan gejala Covid-19.
Virus korona menimbulkan masalah paru-paru (pada kasus pneumonia interstitial yang paling parah) yang kemudian meluas ke seluruh sistem pernapasan.
Penting dicatat, obat tocilizumab ini tidak boleh dilihat sebagai obat untuk Covid-19 tetapi lebih untuk mengobati reaksi yang ditimbulkan korona dalam tubuh.Â
Akan tetapi, ini tidak berarti bahwa obat ini dapat dibeli untuk keperluan rumah tangga. Tocilizumab haya boleh diberikan oleh tenaga medis di rumah sakit. Penggunaan pribadi tanpa resep dan pendampingan dokter dapat menyebabkan efek samping yang tidak terduga karena karakteristik farmakokinetik dan farmakodinamiknya.
Perlu kita pahami, sampai kini WHO menyatakan bahwa korona belum ada obat pastinya. Banyak negara sedang menguji vaksin dan obat korona, namun belum ada satu pun yang telah dinyatakan efektif.
Tentang avigan dan klorokuin yang dipilih Indonesia dalam upaya merawat pasien korona, sila baca artikel kompas.com ini. Kedua obat ini juga harus dengan resep dokter!
Catatan: penulis bukan tenaga medis. Artikel ini dibuat untuk tujuan informatif saja. Siapa tahu, ada tenaga medis dan pejabat kesehatan yang menyimak artikel soal perkembangan terbaru terapi korona di Italia ini.
Rujukan: 1,2, Video Youtube1 dan 2.