Memahami Penelitian Ahli Harvard
Penelitian ahli Harvard tersebut dimuat dalam jurnal ilmiah medrxiv. Klik dan unggah di sini.Â
Metode yang digunakan adalah perhitungan statistik frekuensi penerbangan dan jumlah penumpang dari episentrum wabah ke negara-negara tujuan penerbangan. Berdasarkan statistik, ahli Harvard berpendapat bahwa:
- Singapura saat itu berada di atas prediksi interval 95% (PI), dengan 12 kasus lebih banyak kasus impor yang dilaporkan daripada yang diperkirakan dalam model penelitian.Â
- Thailand memiliki volume perjalanan udara yang lebih tinggi dibandingkan dengan semua lokasi lain, namun berada di bawah interval prediksi 95%.Â
- Indonesia dengan nol kasus yang sementara ini dilaporkan berada di bawah interval prediksi. Jumlah kasus yang diperkirakan ahli Harvard adalah 5.
Ahli Harvard memperingatkan, sistem kesehatan di Indonesia dan Thailand mungkin tidak cermat mendeteksi kasus corona sehingga dapat menimbulkan masalah.
Karena itu, para peneliti menyarankan negara-negara berada di bawah batas bawah interval prediksi 95%, khususnya Indonesia, untuk memastikan deteksi kasus dan langkah-langkah kontrol yang tepat untuk mengurangi risiko penularan.
Penelitian kelompok Lipsitch dari Harvard adalah salah satu dari tiga penelitian terbaru yang mengatakan bahwa virus itu kemungkinan mencapai Indonesia. Memang benar, karena tuntutan untuk cepat mempublikasikan penelitian di tengah wabah covid-19, tidak satu pun dari studi ini yang melalui proses ilmiah normal yang ditinjau oleh para ahli dari luar.
Metode Statistik Harvard terbukti
Meski sempat diragukan dr Terawan, ternyata pendapat ahli Harvard benar. Bahkan sempat mendekati kenyataan. Jumlah kasus corona di Indonesia yang diperkirakan ahli Harvard adalah 5. Hingga 8/3, Indonesia telah melaporkan 6 kasus positif corona. Jika dirinci, kasus domestik 5 karena 1 pasien tertular saat bekerja di kapal pesiar di luar perairan Indonesia.Â