Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

3 Rahasia Dominasi Liverpool dan Hikmahnya untuk Timnas Indonesia

8 Maret 2020   17:22 Diperbarui: 10 Maret 2020   16:46 593
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyerang Liverpool, Sadio Mane, merayakan golnya pada pertandingan melawan Bournemouth di Stadion Anfield, Sabtu (7/3/2020). (Foto: GEOFF CADDICK/AFP)

Apa hikmah kunci rahasia dominasi Liverpool untuk timnas Indonesia? Kita simak dulu perkembangan terkini timnas kita.

Timnas Indonesia memasuki era baru di bawah pelatih Shin Tae-yong. Pelatih dari Korea Selatan ini resmi jadi pelatih baru timnas Indonesia sejak 28/12/2019 lalu. Ia menggantikan pelatih Timnas Garuda sebelumnya, Simon McMenemy. Shin Tae-yong memang sedang membangun kembali fondasi Timnas kita, baik senior maupun junior. 

Ditilik dari hasil ujicoba, Shin bisa dibilang belum memberikan hasil menggembirakan. Dari enam pertandingan yang telah dijalani di bawah kendali Shin tae-yong, timnas Indonesia harus menelan lima kekalahan. 

Timnas U19 Indonesia asuhan Shin Tae-yong menelan empat kekalahan dari sekali menang saat melawan beberapa klub Korea Selatan dalam TC di Thailand. 

Sementara itu, Timnas Senior Indonesia kalah dalam satu kali laga uji coba dari tim promosi Liga 1 2020 Persita Tangerang dengan skor 1-4 pada 21 Februari lalu.

Terus terang saja, mengharapkan Shin seorang untuk mengangkat prestasi timnas jelas suatu mimpi di siang bolong. Para pemain timnas kita harus juga mampu mengikuti ritme latihan dan tuntutan Shin Tae-yong. 

Harapan tinggi pecinta sepak bola tanah air pada timnas harus dihadapkan juga pada kenyataan mutu pemain timnas kita. Jujur, dengan postur tidak tinggi, stamina dan kualitas teknik yang pas-pasan, timnas kita sulit menyaingi timnas negara-negara hebat dalam sepak bola. 

Akan tetapi, timnas kita bisa mencontoh Liverpool yang bisa berjaya karena permainan kolektif dan semangat pantang menyerah. Shin Tae-yong jelas punya visi permainan kolektif dan spirit pantang menyerah ini. Terbukti, timnas Korsel asuhannya bahkan mampu menundukkan Jerman dengan skor 2-0 di Piala Dunia 2018. 

Masalahnya, mau dan mampukah para pemain timnas kita untuk beradaptasi dengan permainan kolektif dan pantang menyerah ala Shin tae-yong dan Jurgen Klopp? 

Pengamatan saya, beberapa bintang timnas muda maupun senior masih cenderung egois dan individualis ketika bermain untuk timnas. Memaksakan diri melewati pemain lawan padahal ada kawan yang posisinya bebas. Menembak langsung dari luar kotak penalti padahal ada rekan siap cetak gol dari dalam kotak. 

Ah, sudahlah...kita sudah hafal dengan tingkah sebagian pemain timnas kita yang merasa diri selevel Ronaldo, padahal bisanya gocak-gocek sembrono. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun