Saran studi tersebut untuk pemerintah
Studi tersebut menyarankan agar di bandara internasional, informasi diberikan kepada pelancong dari daerah yang terkena dampak corona.
Kartu informasi dibagikan kepada pelancong agar mereka mewaspadai ketika gejala corona covid-19 mulai tampak setelah mereka tiba di tempat tujuan.Â
Beberapa negara, misalnya Jepang, juga mengharuskan penumpang yang masuk untuk melengkapi formulir yang merinci perjalanan mereka di masa lalu dan masa depan untuk membantu pelacakan.
Para peneliti menyimpulkan bahwa exit dan entry screening di bandara dengan pemindai suhu tubuh tidak selalu efektif mendeteksi pelancong yang terinfeksi corona namun belum menunjukkan gejala yang nampak.
Kartu informasi Travel Alert NotificationÂ
CNN menyajikan kisah bagaimana kartu informasi corona covid-19 menyelamatkan seorang pasien corona.Â
Pada 24 Januari, seorang pria terbang ke San Francisco dalam keadaan yang tampak sehat. Oleh petugas, pria ini diberi kartu Travel Alert Notification. Kartu ini menjelaskan bahwa ia harus mengukur suhunya dua kali sehari dan menghubungi departemen kesehatan setempat jika mengalami demam atau batuk atau mengalami kesulitan pernafasan.
Keesokan harinya, pria itu mengalami gejala corona. Ia pun segera menghubungi layanan kesehatan dan mengisolasi diri sendiri di rumah.Â
Indonesia Harus Buat Apa?
Berdasarkan investigasi jurnalistik CNN dan studi Billy J Quilty dkk, kita bisa menduga kuat bahwa pemeriksaan suhu dengan pemindai suhu tubuh di bandara tidak selalu mampu mendeteksi pasien corona.Â