Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

WNI Positif Corona dan Gugurnya Mitos Orang Indonesia Kebal Corona

18 Februari 2020   15:44 Diperbarui: 1 Maret 2020   01:23 25635
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menteri Retno-kompas.com/Ahmad Nasrudin

Etnis mempengaruhi?

Terus terang, saya menyayangkan pula pendapat seorang ahli Indonesia yang mengatakan bahwa virus corona terkait etnis. Ia mengatakan, 99 persen pasien yang terdampak mayoritas merupakan etnis asli China. 

Ia menduga, corona adalah virus yang menyerang reseptor monoetnis. Orang Indonesia belum terserang karena bukan reseptor yang baik bagi corona.

Meskipun saya tidak berpendidikan dalam pengetahuan medis, saya dengan logika sederhana saja dapat menyangkal pendapat tersebut. 99 persen pasien corona dari etnis Tionghoa tidak dapat menghilangkan fakta bahwa ada 1 persen pasien nonetnis Tionghoa yang juga terjangkit corona.

Fakta adanya 3 WNI terjangkit corona membuktikan bahwa corona bukan virus yang mensyaratkan korbannya dari satu etnis saja.

Corona tak meminta korbannya dari etnis tertentu. Corona adalah virus yang terbukti mampu menjangkiti orang dari aneka etnis dan negara. Sudah ada pasien corona yang adalah orang Eropa. 

Bahwa sebagian besar pasien berasal dari China bisa secara logis dipahami karena awalnya virus ini memang muncul dan merebak di China. Seandainya virus ini pertama kali muncul di Jakarta, tentu sebagian besar pasien corona orang Indonesia. Sederhana, bukan?

Suhu atau iklim mempengaruhi?

Seorang pengguna Facebook di Filipina mengklaim bahwa corona tak akan mewabah di Filipina yang suhunya panas. Klaim ini disanggah oleh Rappler.com dengan mengutip keterangan resmi WHO.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) belum mengatakan bahwa suhu memengaruhi penyebaran corona covid-19. WHO tidak merekomendasikan pajanan (exposure) terhadap panas sebagai perlindungan atau pengobatan untuk virus.

Pada jumpa pers pada 29 Januari, Sekretaris Kesehatan Filipina Francisco Duque III mengatakan bahwa iklim tidak terkait dengan penyebaran 2019-nCoV. "[Tidak] ada laporan atau saran dari WHO mengenai efek itu. Apakah itu kurang menular atau cuaca dingin di China saat ini membantu menyebarkan [virus] adalah spekulasi murni," kata Duque.

Iklim tropis Indonesia tak serta merta memustahilkan persebaran corona. Buktinya, Singapura yang iklimnya sama dengan Indonesia telah mencatat adanya warganya yang terjangkit corona covid-19. Bahkan seorang wanita WNI juga terinfeksi corona dari majikannya di Singapura.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun