Saya pikir, warga Indonesia yang sudah terbiasa bertoleransi sejak zaman kerajaan kuno tak perlu diatur-atur dengan surat edaran, betapa pun mulianya tujuan surat tersebut.Â
Saya sangat yakin, tamu beda agama yang karena situasi bertamu jelang waktu ibadah akan bisa memahami jika tuan rumah menjalankan ibadah sesuai petunjuk agama yang dianut. Yang umum terjadi, si tamu meminta maaf, bicara seperlunya lantas berpamitan atau menunggu dengan rela sampai tuan rumah selesai beribadah.Â
Gejala Redundancy
Ditinjau dari sudut pandang kebahasaan, fenomena perumitan ini biasa disebut dengan gejala redundancy. Kamus Cambridge mendefinisikan redundancy sebagai "a situation in which something is unnecessary because it is more than is needed". Artinya, suatu situasi di mana sesuatu tidak diperlukan karena hal itu berlebihan.Â
Ya, memang kecenderungan kita, warga negara plus 62 adalah mempersulit hal yang mudah dan memperumit hal yang sederhana. Â
Kata Gus Dur, gitu aja kok repot... !
Rujukan:Â kompas.com; smol
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI