Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Jika Ada Artikel Terbaik Bulanan, Kompasiana akan "Ribut"

8 Januari 2020   06:47 Diperbarui: 8 Januari 2020   06:54 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mas dan Mbak Admin Kompasiana baru-baru ini menghebohkan dunia. Sebuah pertanyaan yang lebih dahsyat tinimbang banjir dan longsor berhasil mengguncangkan dunia perkompasianaan.

"Apa pendapat dan masukan Anda terkait K-Rewards di tahun 2020? Silakan, kami butuh keributan di kolom komentar".

Para bala Kurawa .. eh Kompasianer pun menjawab tantangan itu dengan amunisi bak ahli tata kata. Ada kubu pro Rewards dan ada pula yang anti. Semua dengan argumentasi ala warganet yang maha ambyar. 

Saya bayangkan, tak mudah jadi mimin Kompasiana yang kudu memuaskan segenap rakyat yang haus wadah corat-coret dan juga haus Rewards. 

Omong-omong, tulisan ini tidak ingin membahas soal mekanisme Rewards yang sulit memuaskan setiap orang. Toh K sudah menjawab dalam unggahan terbaru (7 Januari).

Jadi maksud tulisan ngawur ini apa?

Saya juga tidak tahu apa maksud tulisan ngawur ini. Sahaya sekadar bermimpi, seandainya ada artikel terbaik bulan ini, Kompasiana akan makin "ribut".

Ribut karena masing-masing Kompasianer akan berusaha mengejar bukan hanya Rewards rutin, tapi juga kusala sebagai penulis artikel terbaik bulan ini di Kompasiana.

Saat artikel dipilih jadi Artikel Utama atau HL saja kepala sudah membesar sebesar perut yang melar (eh..), apalagi jika dinobatkan jadi "best article of the month" oleh Kompasiana. 

Saya andaikan, segenap jelata Kompasiana akan mengusahakan semaksimal dan seoptimal mungkin agar artikel yang ia anggit dapat meraih predikat artikel terbaik sejagat. Setidaknya dalam satu bulan. 

Kemungkinan Mekanisme

Ada banyak jalan menuju Jogja. Bisa lewat Solo atau lewat rumah calon mertua. Pula dengan mekanisme artikel terbaik bulan ini di Kompasiana.

1. Artikel bisa dari kategori mana pun, tetapi wajarnya di antara artikel HL dan pilihan. 

2. Artikel terbaik bulan ini sebaiknya adalah yang dinilai berdampak positif secara signifikan bagi pembaca dan membawa kebaruan, misalnya karena mengangkat tema yang amat khas, tokoh/ide yang amat inspiratif, dan mengedepankan humanisme (visi grup Kompas Gramedia setahu saya).

Jumlah tayangan (view) bukan ukuran. Bisa dipertimbangkan pula artikel dengan banyaknya vote dan komentar yang signifikan oleh akun sungguhan (bukan akun buzzer tanpa jejak digital artikel dan aktivitas yang jelas). 

3. Di tiga hari terakhir bulan berjalan, admin mengusulkan dalam sebuah artikel kurasi 5 nominator artikel terbaik bulan ini. Kompasianer bisa memilih satu di antara lima artikel itu. Teknisnya bagaimana saya juga bingung :)

4. Pemenang bisa mendapatkan tambahan Rewards atau cinderamata atau voucher KKG. 

Keuntungan

Keuntungan artikel terbaik bulan ini adalah memacu adrenalin warga Kompasiana untuk menghasilkan tulisan bermutu dan menjadikan Kompasiana makin ramai karena warganya meributkan siapa yang layak jadi jawara bulanan. 

Juga menjadi penghiburan bagi Kompasianer yang sudah lama aktif menulis dan berkomunitas, tapi belum juga jadi nominator dan penerima Kompasiana Award yang cuma setahun sekali itu. 

Dalam penentuan artikel terbaik, bisa saja admin membentuk tim juri tambahan dari misalnya sepuluh Kompasianer yang biasa aktif menulis, dengan tim baru tiap bulannya (bergantian). Jadi warga K juga ikut berperan dalam penilaian, misalnya dalam pengusulan 5 nominasi artikel terbaik. Risikonya, anggota juri tidak boleh masuk nominasi artikel terbaik bulan itu. 

Jika artikel terbaik bulanan dirasa terlalu sering dan berat dijalankan, ya bisa dibuat artikel terbaik triwulan, atau tahunan (hiks...lama bener).

Oh ya, saya kan sudah bilang, ini cuma mimpi di kantong bolong. Mau dicoba ya boleh, nggak ya aku ra po po. 

Contoh Artikel Permata

Menurut saya, beberapa contoh artikel permata yang layak jadi artikel terbaik bulanan (atau tahunan!), antara lain, misalnya:

Narkoba, Petani, dan Air Mata Mama (Levi William Sangi) : sangat berdaya ubah bagi pembaca, saya memakai artikel ini dalam pelayanan saya.

Arti Magang bagi Seorang Siswa Tuna Rungu (Susanti Hara): mengangkat dunia disabilitas yang kurang dapat perhatian di media arus utama.

Pramugari, Korban Seksis, Ketimpangan Kuasa... (Leya Cattleya): tinjauan yang mendalam dan humanis, bukan pengulangan berita semata.

Dengan Ini, Aku Gugat Susi Pujiastuti (Joko Windoro): benar-benar ditanggapi oleh Ibu Susi! Kompasianer dan Kompasiana memang jos gandhos!

Ronin, Majikan, dan Perihal Menjumpai Tuhan (Mim Yudiarto): puisi yang sangat unik dari segi tema dan metafora. 

Catatan akhir: Mohon maaf bagi rekan-rekan yang merasa heran, mengapa artikelnya yang istimewa tak saya kutip sebagai contoh. Sila salin saja utas ke artikel jagoan Anda atau nominee versi Anda di kolom komentar.

Ikut-ikutan mimin Kompasiana, saiya juga menantikan keributan di kolom komentar!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun