Mereka tidak akan melakukannya karena mereka tidak merasa bersalah. Orang narsistik memang sulit berempati. Dengan demikian, mereka tidak bisa mengerti mengapa orang lain terluka.
Terlebih lagi, mengingat bahwa pribadi narsistik melihat hubungan sebagai alat untuk mencapai tujuan, mereka tidak memiliki masalah mengatakan kepada orang lain bahwa "sakit hati" itu masalah orang lain, bukan akibat kesalahan mereka.
Bagaimana Menghadapi Pribadi Seperti Itu
Menghadapi pribadi-pribadi narsistik yang sulit meminta maaf, apa yang dapat kita lakukan?Â
Pertama-tama, pribadi-pribadi narsistik membutuhkan terapi psikologis yang membantu mereka menyadari hal-hal seperti penalaran antisosial, citra diri yang seimbang, bahaya ilusi superioritas, kemampuan menerima ketidaksempurnaan mereka sendiri, dan empati. Mereka harus sepenuhnya menyadari bagaimana mereka menyakiti orang lain dengan perilaku dan sikap mereka.
Jika Anda harus berurusan dengan seorang narsisis setiap hari, Anda bisa dengan ramah berusaha membantu mereka berubah.Â
Empat Ungkapan Penetral Sikap Narsis
Secara umum, seorang narsistik berusaha membuat orang lain mengagumi diri mereka dengan segala cara. Nah, untuk menetralkan argumentasi narsistik ini, ada empat ungkapan yang dapat kita gunakan:
1. "Tidak"
Orang narsis ingin agar orang lain setuju dengan apa pun yang ia buat dan ia katakan. Kita sebagai lawan bicara harus juga berani mengatakan "tidak" agar ia setidaknya bercermin diri. Ia perlu belajar menerima ketidaksetujuan dari orang lain.
2. "Bisakah Anda membuktikannya?"