Di sisi lain, ada benarnya kritik pegiat sastra dan pecinta sastra: janganlah menulis puisi yang terlalu banal. Putri Marino sangat bisa lebih mengeksplorasi keindahan dan kekayaan bahasa Indonesia. Ada banyak kata-kata indah yang masih asing bagi pembaca umum.Â
Kata-kata semacam candramawa, miasma, kelesa, menjura, galat, tulat, pelantang, dan semenjana bisa jadi magnet yang menarik perhatian semakin banyak pembaca puisi Putri Marino.Â
Artis Bebas Berpuisi dan Buku Laris?
Perdebatan berikutnya terkait status Putri Marino sebagai pesohor yang menerbitkan buku kumpulan puisi. Apakah asal artis lalu bebas berpuisi dan pasti buku karyanya laris?
Soal bebas berpuisi, sebenarnya tiap orang juga bebas berpuisi. Puisi mbeling atau nakal pun boleh. Puisi humor juga sah-sah saja. Soal buku otomatis laris, ini terkait status sebagai selebritas yang memang menarik perhatian. Penerbit tentu sudah mempertimbangkan kepopuleran si penulis sehingga berani menerbitkan buku.Â
Hanya saja, mudahnya pesohor mendapatkan kepercayaan penerbit kiranya jangan sampai membuat artis penulis lantas merasa boleh asal-asalan menulis (puisi). Putri Marino hendaknya tak cepat berpuas diri. Ia perlu rendah hati menyerap aspirasi penikmat dan pecinta susastra. Tak ada salahnya meminta bantuan sastrawan ternama untuk meningkatkan kemampuan menganggit puisi.
Buku kumpulan puisi berikutnya kiranya harus lebih berbobot lagi dari segi tema dan teknik berpuisi. Justru para selebritas bisa jadi duta bahasa dan duta sastra yang baik jika serius mengembangkan kemampuan menganggit susastra.Â
Jadi, yang tercinta (ehem..)Putri Marino, saya setuju dengan hikmah salah satu puisi Anda:
"Saat ada banyak suara yang memintamu berhenti,
coba carilah satu suara yang memintamu untuk terus berjalan."
Salam cinta susastra! Oh ya, menurut KBBI, susastra adalah "karya sastra yang isi dan bentuknya sangat serius, berupa ungkapan pengalaman jiwa manusia yang ditimba dari kehidupan kemudian direka dan disusun dengan bahasa yang indah sebagai sarananya sehingga mencapai syarat estetika yang tinggi"