Belum lama ini saya membaca sebuah artikel sepak bola. Judulnya 'Dua Pesepak Bola DIY Masuk Skuat Timnas Putri Indonesia di SEA Games 2019'.
Karena tergelitik dengan kata 'skuat', saya lantas membuka laman daring KBBI. Saya mengira, redaksi Tribunnews asal-asalan menulis kata 'skuat' yang diserap dari kata bahasa Inggris squad.
Setelah membuka laman daring, saya terkejut karena ternyata kata 'skuat' sudah dicantumkan:
skuat/sku*at/ n cak regu; tim: [Skuat] bulutangkis Indonesia rata-rata berusia di bawah 20 tahun.
Penting kita perhatikan, kata skuat ini terdengar sangat mirip dengan kata 'sekuat':
sekuat/se*ku*at/ n 1 sama kuat (keras dan sebagainya): tenaganya tidak sekuat tenaga kerbau; suaranya tidak sekuat suara saya; 2 seluruh kekuatan (kemampuan): ia akan berusaha sekuat tenaga untuk mencapai cita-citanya.
Konteks pembicaraan lah yang pada akhirnya menentukan apakah kata yang kita dengar itu 'skuat' atau 'sekuat'.
Pedoman Umum Pembentukan Istilah
Bahasa Indonesia memang perlu membentuk banyak istilah baru yang diambil dari bahasa-bahasa asing, termasuk bahasa Inggris. Rupanya Pusat Bahasa Kementerian Pendidikan Nasional pada tahun 2007 telah membuat Pedoman Umum Pembentukan Istilah yang dapat diakses di laman ini.
Saya kutip beberapa bagian yang menurut saya menarik untuk kita simak:
Proses penyerapan istilah asing, dengan mengutamakan bentuk visualnya, dilakukan dengan cara yang berikut.Â
a. Penyerapan dengan penyesuaian ejaan dan lafal, misalnya : camera -kamera ; microphone-mikrofon; system-sistemÂ