Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Dorothy Stang, Sang "Malaikat" Pembela Petani Miskin Amazon

3 November 2019   07:29 Diperbarui: 3 November 2019   12:15 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dorothy Stang adalah pahlawan lingkungan yang patut kita kenang jasanya. Dorothy, sang "malaikat" pembela petani miskin Amazon lahir 7 Juni 1931 di Dayton, Ohio, Amerika Serikat. Keinginannya untuk membaktikan diri pada Tuhan dan sesama manusia mendorongnya untuk bergabung dengan para biarawati Notre Dame de Namur pada tahun 1948. 

Dari tahun 1951 hingga 1966, ia aktif sebagai guru sekolah dasar di beberapa kota di Amerika Serikat. Tahun 1966, Sister Dot, demikian ia biasa dipanggil, menyanggupi tawaran untuk bergabung dengan penugasan internasional ke Brazil. Kenyamanan sebagai guru sekolah dasar yang dikelilingi anak-anak berani ia tinggalkan untuk menuju tanah antah-berantah di belantara Amazon.

Sejak tahun itu, Dorothy berkarya di antara petani miskin di wilayah hutan hujan Coroata, Maranhao, Brazil. Sister Dot mendampingi mereka dengan mengajarkan bagaimana bercocok tanam di petak-petak kecil dan mengekstraksi hasil hutan tanpa harus merusak hutan. Dia juga berusaha melindungi petani dari geng kriminal yang bekerja atas nama peternak yang ingin menguasai sebanyak mungkin lahan untuk ternak mereka.

Semasa hidupnya, ia sering mengenakan kaus dengan slogan berbahasa Portugis, "A Morte da floresta o fim da nossa vida". Artinya, "Kematian Hutan adalah Akhir dari Kehidupan Kita ".

researchgate.net
researchgate.net
Karena kegigihannya membela hak-hak para petani miskin di belantara Amazon, Dorothy berkali-kali mendapat ancaman dari para anggota geng. Menanggapi ancaman itu, Dorothy berkata, "Saya tidak ingin melarikan diri, saya juga tidak ingin meninggalkan para petani yang hidup tanpa perlindungan di hutan. Mereka memiliki hak sakral untuk memiliki kehidupan yang lebih baik di tanah di mana mereka dapat hidup dan bekerja dengan bermartabat sambil menghormati lingkungan."

Dorothy yang lantas juga menjadi warga negara Brazil menghadiri KTT Bumi pertama yang bersejarah tahun 1992 di Rio de Janeiro. Beberapa minggu kemudian, dia menulis kepada keluarganya, "Katakan pada semua bahwa kita harus melakukan upaya besar untuk menyelamatkan planet kita. Ibu Bumi tidak dapat menyediakan lagi. Air dan udaranya diracun dan tanahnya sekarat karena penggunaan bahan kimia yang berlebihan, semua atas nama keuntungan.

Berdoalah untuk kita semua dan untuk dunia di mana semua bisa hidup - tumbuhan, hewan, dan manusia - dalam kedamaian dan harmoni. " 

Pada tahun 2002, ancaman kematian meningkat. Di kalangan para anggota geng, beredar tawaran hadiah dari seseorang untuk membunuh Dorothy dengan bayaran tinggi. Meski demikian, dengan tenang Dorothy melanjutkan pelayanannya bagi masyarakat lemah di Amazon. Dia terus berjuang melawan penebangan ilegal dan peternak yang melakukan tindakan kekerasan terhadap penduduk asli hutan yang sangat dia cintai.

Wafatnya Dorothy

Tanggal 12 Februari 2005, Dorothy yang berjalan menuju rumah para petani miskin di tengah hutan dihadang oleh para anggota geng. Saat itu, Dorothy sudah berusia 73 tahun. 

Sulit membayangkan bahwa seorang wanita berusia demikian lanjut dianggap sebagai ancaman yang mengharuskan seseorang menyuruh anggota geng untuk membunuh Dorothy.

Akan tetapi, itulah yang terjadi. Menurut para saksi mata, Dorothy sempat bercakap-cakap dengan para anggota geng itu. Kepada orang-orang tak berperikemanusiaan itu, Dorothy dengan tenang menjelaskan bahwa tanah yang didiami para petani miskin sudah dilindungi pemerintah. 

Kemudian, dia berkata, "Tuhan memberkatimu, anak-anakku."

Para anggota geng tak luluh meski telah mendengar perkataan Dorothy yang lembut. Para penjahat itu menembak Dorothy, lantas kabur. 

Pemakaman Dorothy dan Pengakuan dari Presiden Brazil

vocationnetwork.org
vocationnetwork.org
Dua ribu orang menhadiri pemakaman Dorothy 15 Februari 2005. Ratusan wartawan dari seluruh dunia meliput peristiwa memilukan ini. Dalam hati hadirin, sebuah pertanyaan bergema, "Seberapa rendahkah kemanusiaan kita hingga seorang wanita berusia 73 tahun yang membela orang miskin dan alam harus dibunuh dengan keji?"

Menanggapi kepahlawanan Dorothy, Fernando Henrique, Presiden Brazil waktu itu beberapa hari kemudian mengumumkan bahwa pemerintah menetapkan dua taman nasional baru di hutan hujan. 

Selain itu, pemerintah Brazil menetapkan delapan setengah juta hektar lebih area hutan sebagai kawasan hutan lindung. Diperintahkan pula penghentian penebangan liar di daerah konflik di mana Dorothy dengan gigih berjuang.

Hikmah Kepahlawanan Dorothy

Jalan yang dipilih oleh Sister Dot adalah jalan damai. Tak pernah sekali pun ia sengaja membuat marah para penentangnya. Bahkan saat menghadapi para penjahat yang hendak membunuhnya, Dorothy memperlakukan mereka dengan penuh kasih.

Dorothy telah menyatu dengan orang-orang miskin dan alam yang ia bela dari tangan-tangan para perusak lingkungan. Baginya, menjaga alam adalah tugas yang suci karena Tuhan lah yang menciptakan alam seisinya nya bagi kebaikan manusia dan makhluk-makhluk ciptaan-Nya. 

Mari jadi pahlawan lingkungan tanpa harus mencari perhatian media dan khalayak ramai, seperti yang Dorothy lakukan. Ia justru makin terkenal sesudah wafatnya, bukan saat ia berjalan di tengah hutan Amazon untuk membela para petani miskin dan alam ciptaan yang diancam orang-orang rakus.

Tidak semua dari kita harus sampai menumpahkan darah demi membela kaum tertindas dan keutuhan alam. Tak harus pergi ke Amazon untuk menjadi pahlawan lingkungan. 

Ada ribuan cara sederhana yang bisa kita lakukan untuk mencintai sesama manusia dan alam ciptaan Tuhan. Mari kita mulai dengan menjadi manusia yang ramah terhadap alam.

Mari galakkan gerakan penghijauan, pengolahan sampah, pengurangan polusi dari diri sendiri dan keluarga kita. Mari menjadi pahlawan dengan cara-cara sederhana. 

Rujukan: 

bustedhalo.com/blogs/sister-dorothy-mae-stang-s-n-d-holy-courage

ncronline.org/blogs/road-peace/sr-dorothy-stang-martyr-amazon

en.wikipedia.org/wiki/Dorothy_Stang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun