Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Dikritik Politikus, Kebaikan Awkarin Sensasi atau Esensi?

15 Oktober 2019   08:52 Diperbarui: 15 Oktober 2019   12:46 996
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selebgram Karin Novilda atau Awkarin memang kontroversial. Gaya berbusana dan gaya hidup gadis kelahiran 27 November 1997 yang terkesan glamor ini kerap jadi alasan bagi warganet maha benar untuk merisaknya.

Melalui media apa perisakan terjadi? Ya melalui Instagram, Twitter, dan saluran Youtube pesohor berusia 21 tahun ini.

Akhir-akhir ini, Awkarin kerap menebar kebaikan. Pertengahan Oktober 2019, Awkarin datang langsung ke Palangka Raya untuk ikut membantu memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla). 

Sumber: Instagram/Awkarin
Sumber: Instagram/Awkarin
Sebuah video yang ia unggah di saluran Youtubenya merekam aktivitas Awkarin dan sahabat-sahabatnya untuk memadamkan karhutla dan memberi pendidikan mengenai dampak asap bagi anak-anak.

"Kalau kalian hirup (asap) satu hari saja, itu sama dengan menghirup 80 batang rokok. Jadi, kalau itu terjadi lagi, aku mau kalian pakai masker ya," nasihat Awkarin pada anak-anak korban karhutla. 

Sementara itu, di Instagram, content creator ini belakangan mengunggah aneka kegiatan sosial. Dua minggu lalu, ia tampak membagikan nasi kotak pada para demonstran. 

"Agenda hari ini di depan gedung DPR. Jangan sekedar tunda RKUHP, Tolak dan Batalkan RKUHP. Jangan batasi ruang gerak wanita. Tolong representasikan namamu itu wahai pejabat DPR.
Mau jadi apa negara ini kalau yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin?
Buat yang cuma koar koar aksi demonstrasi tidak mengubah keadaan, lalu kita harus bagaimana? Duduk manis dan diam ketika hak hak kita diperkosa negara?" tulisnya.

Meski Berbuat Baik Tetap Dinyinyirin
Bukan hanya warga(net) biasa yang nyinyir pada Awkarin. Tak kurang, politisi PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko. Ia menyebut kebaikan Awkarin berbasis sensasi, sedangkan Tri Mumpuni berbasis esensi. 

Tri Mumpuni merupakan seorang wanita yang berjuang menghidupkan listrik di desa-desa terpencil.

"Dua contoh kebaikan oleh dua perempuan: 1. Awkarin & 2. Tri Mumpuni.. Yang pertama basisnya sensasi, yang ke-2 esensi. Kebaikan harus sensasional tapi yang lebih penting juga esensial. Tak cukup salah 1. Budaya kita lebih suka yg pertama, meski tubuh kita butuh yg ke 2.." tulis Budiman melalui akun Twitter-nya @budimandjatmiko.

Reaksi Awkarin
Sejatinya, Awkarin sudah kebal dengan segala nyinyiran orang-orang. Dalam sebuah unggahannya di Instagram, ia menulis:

"Pencitraan. Carmuk. Pahalanya ga dapet. Nih gue ketawa ala generasi Z dulu ya AWOKWKWOWKKWKWKWK.
Eh cyinnn sini akika kasih tau... BODO AMAT, gapeduli, tujuannya gak nyari sanjungan gak nyari pahala juga, orang saya juga bukan orang yang taat.
Saya cuma memaksimalkan potensi saya sebagai seorang manusia untuk membantu makhluk lainnya yang lemah dan tertindas. Saya cuma menggunakan kemampuan saya sebagai influencer untuk menggerakkan influencer-influencer lain dan anak muda lainnya buat ikut peduli dan beraksi.
Demonstrasi sekarang gampang karena udah ada sosial media, bisa kita sebarluaskan dan lipat gandakan semudah itu. Coba jaman dulu? Harus ada baku hantam dulu baru masuk berita. Iya kalo beritanya gak bungkam karena disuap oknum-oknum tertentu.
Jangan takut anak muda. Kalian punya suara. Jangan mau ditindas lingkungan sendiri. Jangan takut buat bersuara dan beraksi, cuma karena takut dibilang pencitraan. Gak kebayang berapa banyak warga negara Indonesia yang akan sengsara kalo RKUHP jadi disahkan. Ckck.
Drpd banyak (sensor) mendingan bantuin gue donasi 10 rebu aja kek buat korban kabut asap.
"

Yang Gagal Kita Pahami dari Kebaikan Awkarin
Unggahan Awkarin di atas sebetulnya merangkum jawaban mengapa Awkarin akhir-akhir ini rajin berbuat baik. Ada dua alasan mengapa Awkarin tekun berbuat baik dan rajin memamerkannya di media sosialnya:

1. Filosofi bodo amat
Filosofi hidup Awkarin adalah "Bodo Amat". Ia tak peduli dengan komentar negatif warga(net) pada dirinya yang telah bertransformasi. Ia tak mencari sanjungan dan pahala. Ia menyadari, dirinya bukan orang yang taat (beragama). Ia adalah good girl nyentrik dengan bayang-bayang masa lalu sebagai bad girl.

2. Sadar Kekuatan Media Sosial
Awkarin sadar betul kekuatan media sosial. Ajakannya berdonasi untuk korban asap sukses menarik perhatian pengikut setianya di media sosial.

Buktinya, Awkarin berhasil mengajak warga(net) mengumpulkan donasi bagi para korban asap Palangka Raya sebesar lebih dari 200 juta rupiah.

Awkarin tahu, ia adalah magnet bagi generasi Z. Instagramnya @awkarin diikuti hampir lima juta orang. Youtubenya @Karin Novilda diikuti 1,45 juta  pelanggan. Twitternya diikuti 593 ribu orang. 

Sebuah videonya di Youtube bertajuk "Bondol and Proud" merangkum wawasan luas Awkarin tentang daya medsos untuk menggerakkan publik. 

"Penggunaan sosial media ini ketika digunakan dengan baik akan berdampak baik juga untuk kita,"

tegas Awkarin.

Apresiasi Warganet
Membaca komentar warga(net) di medsos Awkarin, kita akan dengan mudah menemukan aneka apresiasi atas transformasi Awkarin.

"Sekarang yang kamu lakukan menjadi inspirasi, padahal dulunya banyak dicaci maki.
Kamu berhasil mengikuti kata hatimu dan berproses menjadi lebih baik.
Terimakasih Awkarin" komentar seorang warga(net) di sebuah video Awkarin.

Instagram Awkarin
Instagram Awkarin
"Bung Karno: Beri aku 10 pemuda, akan kuguncangkan dunia.

Aku: Beri aku 10 @awkarin, akan kupadamkan api Riau, entaskan kemiskinan, dan lestarikan lingkungan dari sampah," cuit seorang warga Twitterland.

Wasana Kata
Mungkin banyak yang belum tahu, Awkarin adalah seorang cerdas sejak masih anak-anak. Jejak digital tak terbantahkan adalah berita ini: 

"Gadis berkerudung itu tak mampu menahan air matanya saat melihat nilai UN-nya awal Juni 2013 lalu. Perempuan berkacamata itu tak henti-hentinya mengucapkan rasa syukur. Namanya adalah Karin Novilda, salah satu murid SMPN 1 Tanjungpinang.

“Ini benar-benar kejutan, saya tak menyangka akan mendapatkan nilai seperti ini. Sebelumnya waktu saya sekolah hanya mendapatkan peringkat empat dan lima. Tapi, nilai hari ini membuat saya benar-benar terkejut dan tidak menyangka, semua seakan mimpi,” ujarnya seperti dikutip dari Tanjungpinang Pos.

tangkapan layar Tribunnews.com
tangkapan layar Tribunnews.com
Saat itu anak dari pasangan Sulaiman dan Zuchraidah ini berusaha menjauhi ponsel, laptop, gim, Twitter, dan Facebook untuk mendapatkan hasil maksimal. Tak sia-sia, ia meraih nilai UN sempurna untuk mata pelajaran Matematika.

Menariknya, dulu Awkarin menjauhi ponsel dan medsos demi meraih nilai tinggi. Kini si gadis cerdas dari Tanjung Pinang itu getol bergawai dan bermedsos. Untuk apa? Apakah untuk menebar sensasi? Atau untuk sungguh menebar kebaikan hakiki dan esensi?

Apa pun komentar Anda, Awkarin akan menjawab, "BODO AMAT!"

Rujukan

tribunnews.com
kompas.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun