1. Mengingatkan kita akan arti penting Bhinneka Tunggal Ika. Bhinneka Tunggal Ika adalah semboyan bangsa Indonesia yang tertulis pada lambang negara Indonesia, Garuda Pancasila. Frasa ini berasal dari bahasa Jawa Kuno yang artinya adalah “Berbeda-beda tetapi tetap satu”.
Mendengar kata Binekarta atau Binekapura, setiap warga akan teringat bahwa ia adalah warga negara Indonesia, negeri dengan keragaman suku, agama, ras, dan budaya yang luar biasa, namun tetap satu kesatuan.
2. Dua usulan nama ini berasal dari perbendaharaan kata bahasa Indonesia dan Sanskerta, salah satu bahasa yang kata-katanya banyak diserap bahasa kita.
3. Dua nama ini bukanlah kata-kata yang dalam bahasa bahasa asing maupun daerah adalah kata makian atau bermakna negatif.
4. Dua usulan nama ini relatif mudah diucapkan baik oleh penutur bahasa Indonesia maupun asing.
5. Usulan ini selaras dengan ciri khas nama kota-kota lain di Indonesia. Binekarta selaras dengan, antara lain, Jakarta, Surakarta, Purwakarta. Binekapura selaras dengan Martapura, Jayapura.
6. Belum ada kota atau negara lain yang menggunakan kedua usulan nama ini. Juga bukan merek dagang atau nama perusahaan.
7. Secara khusus, Binekarta selaras dengan Kutai Kartanegara karena sama-sama memuat unsur 'karta'. Dengan demikian, Binekarta bisa juga diartikan sebagai 'kota keberagaman yang terletak di Kutai Kartanegara'.
Secara khusus, Binekapura selaras juga dengan nama negara tetangga kita, Singapura. Penamaan Binekapura bisa jadi tanda yang makin mempererat identitas komunal Indonesia dan Singapura sebagai dua negara bertetangga dalam satu rumpun budaya Melayu.
Wasana Kata
Seandainya usulan ini diterima, iklan layanan masyarakat bisa menggunakan kalimat: "Aku ingin pindah ke Binekarta." Seorang pejalan akan dapat mengatakan, "Saya akan naik pesawat dari Jayapura ke Binekapura." Murid-murid akan mengatakan, "Ibu kota Indonesia pindah dari Jakarta ke Binekarta." Bukankah terdengar enak di telinga dan mudah diucap lisan kita?