Pekerjaan Yusuf dan Yesus: Tak Sekadar "Tukang Kayu"!
Dalam Bahasa Yunani, pekerjaan yang dilakukan Yusuf dan Yesus disebut sebagai tekton. Dalam Injil Markus, Yesus tidak disebut "anak tukang kayu", tetapi sebagai "tukang kayu".
Ada satu catatan penting mengenai penerjemahan istilah "tukang kayu". Alkitab versi Siria dan Koptik, serta para Bapa Gereja Yunani memilih menerjemahkan kata Yunani "tekton" sebagai "tukang kayu". Dalam Bahasa Ibrani, pekerjaan Yusuf disebut "naggar".Â
Lazimnya, "tekton" diterjemahkan dalam Alkitab bahasa-bahasa modern sebagai "tukang kayu". Demikian pula para seniman biasa menggambarkan Yusuf dan Yesus sebagai "tukang kayu".
Sebenarnya, dalam bahasa Yunani yang adalah bahasa asli Injil, "tekton" berarti lebih luas dari sekadar tukang kayu. Selain mahir mengolah kayu, seorang "tekton" mahir juga memotong dan menyusun batu, membuat atap, dan melakukan hal-hal lain dalam pembangunan rumah.
Yusuf Pendidik yang Baik
Apa peran Yusuf dan Maria dalam pertumbuhan Yesus sehingga Ia "makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia" (Luk 2:51-52)? Menurut sejumlah arkeolog, Nazaret pada zaman Yesus memiliki sebuah sinagoge.Â
Akan tetapi, desa kecil ini kiranya tidak memiliki "bet sefer" (sekolah dasar) ataupun "bet midrash" (sekolah lanjutan). Artinya kemungkinan besar Yesus tidak pernah mengecap pendidikan di "bet sefer" ataupun "bet midrash".
Kita dapat menyimpulkan bahwa Yesus menerima pengajaran penuh hikmat bukan dari sekolah, tetapi dari Yusuf dan Maria dalam keseharian sebagai keluarga tukang kayu dan bangunan di Nazaret.Â
Yusuf dan Maria juga berperan penting dalam pendidikan keagamaan Yesus dengan memberikan teladan nyata. Injil mencatat bahwa Yusuf dan Maria adalah orangtua yang taat pada perintah Tuhan dalam Taurat.Â
Yusuf, Teladan Pria dan Suami Sepanjang Masa