Beberapa bulan lalu, sempat terjadi kesalahan teknis. Beberapa Kompasianer bercentang hijau mendapat centang biru otomatis. Saya sempat menjadi salah satu "korban" yang di-PHP Kompasiana. Duh, teganya... Saya melaporkan kejadian itu pada Kompasiana dan akhirnya centang biru saya kembali menjadi hijau.
Semoga mata saya masih sehat. Pada tanggal 10 Juli 2019, menurut penglihatan mata saya, saya (kembali) mendapat centang biru. Entahlah apakah centang biru itu benar. Jangan-jangan ini kesalahan teknis lagi.Â
Dua Ganjalan di Hatiku
Jujur, ada dua hal yang menjadi ganjalan hati saya dan membuat saya tak merasa pantas menerima centang biru.Â
Pertama, saya pernah beberapa kali menerima peringatan dari admin. Sebabnya, tulisan saya memuat plagiasi melebihi 25 persen.Â
Ini dia surat cinta mbak Kompasiana untuk saya:
Kedua, saya menulis di beberapa banyak bidang. Tidak fokus. Menurut petunjuk Mbah Dukun, untuk segera mendapat centang biru, penulis diharapkan fokus pada bidang tertentu. Nah, saya tak memenuhi syarat Mbah Dukun ini.
Terima KasihÂ
Lepas dari benar tidaknya centang biru yang tetiba saya terima, saya ingin berterima kasih pada Kompasiana dan rekan-rekan Kompasianer. Tanpa penyunting (admin), saya tidak mungkin mendapat banyak masukan untuk meningkatkan mutu tulisan. Sematan "Artikel Utama" dan "Pilihan" telah saya terima untuk sejumlah tulisan saya yang sebenarnya  bersahaja. Sematan itu telah membuat minat pembaca menikmati tulisan-tulisan saya meningkat.Â
Tanpa rekan-rekan Kompasianer, saya tidak mungkin merasa nyaman berbagi dan bercanda di Kompasiana. Mohon maaf bila sering saya tak melakukan kunjungan balasan pada tiap rekan yang memberi "vote" dan komentar.Â