{NB: per 18 Juni 2019, masalah ini telah selesai dengan akhir penuh damai. }
Sore hari setelah membalas komentar sahabat Kompasianer, saya iseng-iseng melihat artikel saya yang memang membuat saya bahagia. Tulisan itu adalah, TNI-Polisi Keturunan Tionghoa, Berjasa tapi Tak Selalu Viral
Tulisan yang berkisah tentang kiprah TNI-Polisi keturunan Tionghoa ini -menurut Kompasiana- sampai 15 Juni telah mendapat lebih dari tujuh ribu tayangan.Â
Saya bahagia karena respon pembaca amat positif. Banyak juga yang lantas menambahkan nama-nama kenalan atau kerabat mereka yang keturunan Tionghoa dan berkarier sebagai anggota TNI dan Polri.Â
Tulisan ini ditanggapi pembaca sebagai semacam pembangkit rasa nasionalisme. Saudara-saudari kita keturunan Tionghoa memang sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari perjuangan bangsa kita.
Wow Senangnya, Dipakai Tribunnews Dua Kali!
Saya bertambah senang saat tulisan saya itu ternyata dilirik dua wartawan Tribunnews. Bukan hanya dilirik sih. Disalin tempel alias dicopy-paste dan dijadikan berita.
Wah, siapa sih saya sampai tulisan jadi bahan berita dua wartawan tribunnews.com, laman berita yang satu grup dengan Kompas dan tentunya Kompasiana.
Saya merasa amat tersanjung karena dengan demikian, mutu tulisan saya dianggap layak memenuhi mutu tulisan Tribunnews, situs berita yang amat populer di Indonesia ini.Â
Menurut situs Alexarank, Tribunnews menduduki peringkat kedua situs terpopuler di Indonesia. Peringkat pertama diduduki oleh Google. Wah, hebat sekali kan Tribunnews?
Siapa dulu grupnya? Kompas Gramedia Grup dong!
No Picture= Hoaks
Daripada saya dibully warganet mahabenar karena cuma ngomong tanpa bukti, ya sudah, ini saya sampaikan bukti-buktinya.
Utas berita pertama
Berita pertama ini memang mencantumkan utas ke artikel saya di Kompasiana. Isi artikel dan ilustrasi artikel persis sama dengan artikel saya di Kompasiana.Â
Masalahnya, tayangan artikel ini mencantumkan sumber:kompas.com. Lihat bagian bawah foto ini. Akibatnya, pembaca halaman pertama sampai ketiga (bahkan mungkin halaman keempat) mengira bahwa sumber tulisan ini adalah kompas.com, bukan tulisan saya di Kompasiana.
Utas berita kedua
Sumber: Pos Kupang
Berita kedua ini tidak mencantumkan nama saya dan utas ke laman akun Kompasiana saya. Ada sedikit modifikasi oleh penulis atau editornya, namun sebagian besar isi berita sama dengan tulisan saya di Kompasiana.Â
Memang benar, pada bagian akhir artikel, dicantumkan sumbernya ke artikel di Pos Kupang.
Namun, zaman sekarang, siapa pembaca yang mau klik sumber artikel untuk cari tahu siapa pengarang asli berita? Singkat kata, pembaca artikel Tribun Batam tidak tahu bahwa artikel ini sumbernya (bahkan adalah hasil copy-paste) dari artikel saya di Kompasiana.
Arti Plagiat, Apakah Tribunnews Sepakat dengan KBBI?
KBBI V mendefinisikan plagiat sebagai "pengambilan karangan (pendapat dan sebagainya) orang lain dan menjadikannya seolah-olah karangan (pendapat dan sebagainya) sendiri, misalnya menerbitkan karya tulis orang lain atas nama dirinya sendiri; jiplakan"
Saya kira sudah amat jelas definisi ini, apalagi bagi wartawan dan editor surat kabar sekelas Tribunnews.Â
Masalahnya apakah Tribunnews sepakat dengan definisi KBBI tentang plagiat ini?Â
Kompasiana menerapkan aturan ketat untuk artikel yang dimuat di Kompasiana. Kutipan atau copy-paste tak boleh melebihi sekian persen karangan.
Nah, Tribunnews mengutip lebih dari 95 persen artikel saya di Kompasiana. Satu grup kok beda kebijakan ya? Hehehehe...
Adakah Honor?
Seandainya artikel di dua media anaknya Tribunnews itu memakai metode umpan, misalnya dengan mengutip tiga paragraf tulisan saya, lalu pada akhir menulis: baca selengkapnya di akun Kompasiana Bobby Steven MSF, saya akan amat bahagia.
Artinya saya bisa dapat tambahan pembaca dan tayangan untuk dapat K-Rewards.Â
Apakah saya menerima honor atas tulisan saya yang disalin-tempel Tribunnews? Sampai detik ini sih masih zonk.Â
Boro-boro dapat honor, dihubungi pihak Tribunnews saja untuk minta izin pemuatan artikel tidak pernah. Padahal saya orangnya ganteng (kayak gantengan kunci), baik hati dan suka menabung lho..hehehehe...
Wasana Kata
Sekali lagi, saya sangat senang karya saya diapresiasi dan bahkan -menurut saya sih-dijiplak Tribunnews. Bahkan dijiplak dua kali. Suatu kehormatan bagi saya, remah-remah di dasar kaleng biskuit ini.
Saya bersedia diajak ngobrol melalui alamat surel yang tertera di profil Kompasiana saya. Impian saya, kalau boleh, saya diminta sesekali menulis untuk Tribunnews.com atau malah Kompas.com.Â
Tentu agar saya leluasa menulis nama saya sendiri sebagai penulis artikel saya ^_^. Lumayan kan, dapat honor untuk menolong orang susah atau mentraktir soto Pak Karso bagi rekan-rekan Kompasianer. Terkenal lagi, menyaingi Youtuber yang hobi bilang "Ahsiyapp...!"
Oh ya, saya tetap akan baca Tribunnews kok... U
Salam literasi dan salam cinta Indonesia ^_^.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H