8 April 2019, ilmuwan Jerman mengatakan bahwa kadar karbon dioksida di atmosfer bumi telah memecahkan rekor tertinggi sepanjang tiga juta tahun.
National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) yang berbasis di Hawai, AS mengumpulkan sampel udara dari stasiun pengamatan di seluruh dunia.
Mauna Loa Observatory adalah observatorium udara tertua dan memiliki catatan pengukuran CO2 paling lama dibanding stasiun pengamatan lain.
Berita buruknya, Mauna Loa mencatat bahwa kadar CO2 di udara yang ia rekam pada awal 2019 mencapai 415 parts per million (ppm), sebuah rekor baru.
Pada tahun 2013, konsentrasi CO2 untuk pertama kali melampaui 400 ppm. Mauna Loa telah mulai mencatat kadar konsentrasi CO2 di udara sejak 60 tahun lalu, saat konsentrasi CO2 masih kurang dari 315 ppm.
Dampak Tingginya CO2
CO2 adalah zat yang paling banyak bertambah kadarnya di antara lima gas penyebab efek rumah kaca:Â
CO2, methane, nitrous oxide, carbon monoxide dan ozone .Â
Sebagian panas matahari yang seharusnya dipantulkan lagi terhalang oleh gas-gas penyebab efek rumah kaca. Karena terhalang, pantulan itu justru kembali ke bumi. Akibatnya, suhu bumi makin panas.