Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

5 Trik agar Tulisan di Kompasiana Tak Cepat Tenggelam

11 Mei 2019   10:30 Diperbarui: 11 Mei 2019   10:39 435
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu keluhan utama penulis (pemula) di Kompasiana (selanjutnya kita singkat K) adalah bahwa tulisan mereka cepat tenggelam. Baru muncul di kolom "Terbaru", selang beberapa kedipan mata nan manja, tulisan pun tenggelam.

Kalau sudah tenggelam, apalagi jika tidak diberi medali oleh mbak dan mas admin K sebagai artikel "pilihan", "utama" atau "terpopuler", atau tak dipilih sebagai artikel "nilai tertinggi" oleh warga K,  sungguh malang nian nasib artikel kita.

Ia akan teronggok di dasar samudera K yang gelap gulita. Padahal untuk menganggit (cie..cie..saya sedang menculik kata favorit Pak Krisna Pabichara-suhu bahasa kita di K) sebuah artikel, kita sudah menghabiskan, mungkin, beberapa hari.

Trik agar Tulisan di Kompasiana Tak Cepat Tenggelam

1. Bagikan di Media Sosial

Para penulis zaman kiwari umumnya akrab dengan medsos. Jangan malu-malu sepupu harimau untuk membagikan tulisan Anda di medsos. 

Minta pendapat dan masukan dari kerabat, sahabat, tetangga, pak RT, dan gebetan (bagi yang punya).

Tunjukkan pada dunia kecil Anda bahwa Anda sudah mengunggah tulisan (perdana) di K, blog keroyokan yang hits di negeri berflower Indonesia.

Harapannya, jumlah tayang meningkat dan peluang orang menyimak pesan penuh hikmah dalam tulisan Anda makin besar.

2. Berkunjung ke Tetangga Sebelah di Kompasiana

Ada istilah blogwalking. Kalau saya sih menerjemahkannya sebagai berkunjung ke tetangga sebelah di K. 

K itu blog untuk mempromosikan jurnalisme warga. Artinya narablog K yang disebut kompasianer adalah tetangga Anda yang perlu Anda sapa.

Sebagai warga (baru) di K, Anda tak perlu lapor Pak RT. Cukup membaca dan mengomentari buah karya para tetangga Anda, baik yang sudah jadi suhu maupun sesama anak baru di K.

Beri vote dan atau komentar singkat. Tinggalkan jejak di artikel tetangga. Boleh juga menyertakan tautan ke tulisan Anda atau sekadar berpesan "tolong kunjung balik, yhaa..."

Kompasianer yang rendah hati dan suka K-Reward ^_^ pasti akan balik menyapa Anda, asal ada waktu dan kuota.

Lihat buktinya: artikel dengan "nilai tertinggi" adalah artikel yang paling banyak diberi vote oleh kompasianer lain.

Tak harus artikel bermutu berlian, yang penting penulisnya rajin bertegur sapa dan rendah hati, niscaya akan dapat banyak vote.

O ya, tak usah memakai akun buzzer palsu untuk menaikkan vote. Emangnya Anda capres pakai akun buzzer? Hehehehe...maaf kalau tetiba nyindir politik. 

Baik juga mengikuti (follow) penulis lain di K. Catatan saya, harus ikhlas. Jika sudah mengikuti penulis lain, tapi si penulis itu tidak atau belum membalas dengan jadi pengikut Anda, yha sudah tidak usah sakit hati. 

Namanya juga menyapa, kan tidak wajib orang yang disapa balas menyapa. Doakan saja agar orang yang belum atau tidak membalas "follow" tetap dilancarkan rezekinya :). Jangan langsung mendoakan agar lancar jodohnya, karena sebagian sudah punya suami atau istri...^_^.

3. Tulis Tulisan Bermutu, Menghibur, Aktual, dan Bermanfaat

Saya sudah menulis sejumlah artikel untuk membantu penulis pemula di K. 

3 Tips Supaya Tulisan Enak Dibaca dan Dipilih Kompasiana

5 Tips Supaya Tulisan Dipilih Kompasiana sebagai Artikel Utama

Inti usaha kita adalah membuat tulisan kita berpeluang besar disukai admin dan diberi sematan pilihan dan atau artikel utama (headline).

Jika dipilih admin, artikel kita akan bertahan lebih lama dan tidak lekas tenggelam. Peluang untuk menarik minat pembaca juga makin besar.

Jangan kecewa bila merasa sudah menulis dengan baik, tapi tidak dipilih admin. Kadang faktor subjektivitas dan faktor keberuntungan juga berpengaruh.

Tidak mungkin admin memberi, misalnya, sepuluh sematan "artikel pilihan" di bidang puisi dalam tiga puluh menit. Bisa jadi pada saat tulisan Anda unggah, sudah ada sejumlah artikel lain yang dipilih admin untuk bidang tertentu. Bisa jadi, admin sedang ngantuk dan galfok sehingga tulisan Anda tak diberi sematan apa pun.

Jangan menyerah, buktikan dengan tulisan-tulisan berikutnya bahwa Anda mampu menulis dengan baik. 

4. Konsisten Menulis yang Baik tentang Kebaikan

Ini menjadi semboyan saya. Mari menulis tentang kebaikan. Tentu dengan kaidah penulisan yang baik. Kalau tulisan Anda hanya hasil plagiat atau salin potong tanpa penambahan gizi dari Anda sendiri, isinya cuma fantasi liar tanpa dasar (padahal bukan artikel fiksi!) atau justru fitnah, akan sulit merebut hati admin dan pembaca serta kompasianer lainnya.

Kalau Anda menulis sekali dalam sebulan, orang akan cepat lupa. Karena itu, konsistenlah menulis agar pembaca dan admin kenal mutu tulisan Anda.

Kalau mutu tulisan Anda sudah dikenal admin dan kompasianer lain, ketika tulisan baru Anda unggah, kiranya ada kompasianer lain kenalan Anda yang langsung hinggap menyantapnya, bahkan saat admin belum sempat memberi sematan "pilihan"!

Apalagi kalau Anda simpatik seperti para suhu dan sebagian besar warga K ini, kedatangan tulisan Anda akan dinanti-nanti kompasianer lainnya.

"Eh, nongol lagi. Sibuk yhaa..." atau "Halo sis/bro, puisimu yang mengandung irisan bawang merah sudah aku tunggu-tunggu".

5. Banyak Mengamati 

Ya, trik terakhir adalah banyak mengamati. Mengamati apa?

1) Tulisan-tulisan yang bisa bertahan lama dan menarik admin dan pembaca.

Tanyakan pada diri sendiri: mengapa tulisan itu dipilih admin dan disukai pembaca?

2) Kompasianer lain yang patut jadi teladan. 

Coba lihat profil kompasianer yang telah teruji mutu diri dan tulisannya (biasanya bertanda centang biru di sebelah kanan nama).

Tanyakan pada diri sendiri: mengapa ia/mereka bisa menghasilkan tulisan yang banyak dipilih dan dibaca?

Jangan segan bertanya pada kompasianer yang lebih berpengalaman melalui fitur "percakapan" di K atau "japri".  

Akhirulkalam

Semoga coretan bersahaja ini membantu Anda, terutama penulis pemula, untuk mendapat tempat di hati keluarga besar Kompasiana yang budiman.

Percayalah, jika Anda sudah dapat tempat di hati penghuni K, tulisan Anda tak akan cepat tenggelam lagi!

Salam hangat penuh hormat. Dari remah-remah di dasar kaleng Kompasiana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun