Di Italia, ada penerapan bantuan petani muda usia 18-40 tahun. Setiap petani muda yang diterima dalam "Programma di Svillupo Rurale" atau Program Pengembangan Desa mendapat fasilitas bantuan modal usaha tanpa jaminan sebesar 30 ribu-70 ribu Euro. Modal itu digunakan untuk memulai dari nol suatu usaha pertanian. Syarat agar dapat terpilih sebagai penerima bantuan ini:
- telah lulus sekolah atau fakultas pertanian
- telah minimal dua tahun berpengalaman praktik dalam suatu usaha pertanian
- mampu merancang program usaha untuk lima tahun ke depan.
Berkat program bantuan ini, Italia masih tercatat sebagai negara dengan jumlah petani muda terbanyak di Eropa. Data Juni 2018 menunjukkan, sekitar 55 ribu usaha pertanian di Italia dikepalai oleh petani berusia kurang dari 35 tahun. Angka ini lebih tinggi 14% dibanding tiga tahun lalu (2015). Sementara itu, peringkat kedua ditempati Perancis (38 ribu usaha pertanian petani muda).Â
Hemat penulis, kemudahan mendapat modal awal ini dapat memacu makin banyak generasi muda Indonesia untuk terjun di dunia pertanian.
Apalagi, animo pemuda kita untuk mendaftar di Polbangtan dan aneka jurusan pertanian masih cukup tinggi. Kementan dan kementerian terkait perlu merancang peta jalan yang jelas agar generasi muda kita:
1) makin menyadari potensi usaha tani dan ternak yang masih cerah di zaman global-digital ini.
2) mudah mendapat akses untuk belajar ilmu tani dan ternak di provinsi masing-masing
3) mudah mendapat fasilitas permodalan untuk memulai dan mengembangkan usaha tani dan ternak
4) mudah memasarkan produk dengan dukungan, misalnya TTI dan expo MIA (semoga MIA sampai di level daerah juga).