Annisa berkeinginan memopulerkan tepung singkong ini demi ketahanan pangan nasional. Maklum saja, selama ini masyarakat kita hanya tahu tepung tapioka yang diimpor dari luar negeri. Kini tepung kreasi Annisa sudah diekspor ke Inggris, AS, Kanada, dan Hongkong.Â
Annisa telah membangun pabrik di Pasuruan guna mendekatkan pabrik dengan para petani singkong.Â
4. Yohanes Nugroho dan Risyad Danish (CROWDE)
CROWDE lahir dari keprihatinan Yohanes Nugroho dan Risyad Danish akan sulitnya petani kecil dan pemula mendapatkan modal usaha. Duo peduli petani ini mendirikan CROWDE pada 2015 sebagai wadah bagi para pemodal crowdfunding via aplikasi daring untuk membantu petani Indonesia. Pengguna aplikasi CROWDE bisa mulai memberikan modal dari Rp 10 ribu pada berbagai proyek petani.
Tahun 2018, CROWDE sudah merangkul 10.000 petani dan 23.000 investor dan telah menyalurkan 70 miliar rupiah sampai Desember 2018.Â
5. Aneka startup pertanian lokal lain
Kementan memiliki Toko Tani Indonesia (TTI) yang menyingkat rantai pasok pangan yang semula harus melewati 7-8 pihak menjadi 3 – 4 pihak saja, yakni dari gapoktan lalu ke TTI dan terakhir ke konsumen. Dengan sistem ini, harga pangan lebih murah dan kualitas pangan pun dapat diawasi.
Peluang, Tantangan, dan Usulan
Sejatinya, minat generasi muda untuk menjadi agropreneur tidak surut. Buktinya, ada banyak pendaftar Polbangtan dan generasi milenial yang membuat aneka startup pertanian dan peternakan.
Tantangan bagi Deptan dan para pembuat kebijakan ialah bagaimana membuat ekosistem pendidikan dan permodalan yang mampu memudahkan petani dan pegiat pertanian baru.