Paus Fransiskus baru saja mengunjungi Maroko, Sabtu dan Minggu lalu (30-31 Maret 2019). Ia datang ke negara yang 99 persen warganya memeluk Islam itu untuk memenuhi undangan Raja Mohammed VI dalam hal dialog antaragama.
Kunjungan kedua di negara mayoritas muslim
Februari lalu, Paus Fransiskus mencetak sejarah sebagai pemimpin tertinggi Gereja Katolik sedunia pertama yang berkunjung ke Uni Emirat Arab.
Bersama perwakilan Dunia Islam, Paus menandatangani Deklarasi Persaudaraan Manusia.
Paus Fransiskus memang memiliki kepedulian besar pada upaya menjalin persaudaraan antarpemeluk agama. Ia dikenal sebagai paus yang selalu ingin membangun jembatan, bukan tembok pemisah.
Dalam sejumlah kesempatan, ia mengkritik secara halus pemerintah negara-negara yang berencana atau sudah membangun tembok pemisah untuk mencegah masuknya imigran.
Pujian tulus Paus untuk Islam di Maroko
Paus memuji Islam di Maroko yang moderat dan menghargai hidup dalam kerukunan dengan pemeluk agama lain.
Sebagai informasi, Maroko adalah kerajaan Muslim Sunni dengan penduduk sejumlah 36 juta orang. Maroko pernah diguncang aksi pemboman oleh teroris di Casablanca pada tahun 2003, yang menewaskan 43 orang.
Belajar dari peristiwa itu, sejak tahun 2004, Maroko mereformasi kebijakan agama dan pendidikan untuk mencegah berkembangnya fundamentalisme.