Hemat saya, pengelola hendaknya menyadari, menjadikan Ancol ramah keluarga lebih kompleks dari sekadar menyelubungi patung putri duyung.
Ramah anak-anak dapat diwujudkan, antara lain (hanya sekadar contoh, saya kurang paham apa Ancol Dreamland sudah dilengkapi hal-hal ini):
- menyediakan toilet khusus anak
- menyediakan ruang (menyusui) untuk ibu dan bayi
- menyediakan papan petunjuk yang sederhana sesuai bahasa anak
- melatih petugas agar peka pada psikologi anak
- menyelenggarakan lebih banyak acara edukasi dan hiburan anak
Seni atau Pornografi?
Kasus patung putri duyung ini sejatinya mengingatkan kita pada debat tentang batas antara pornografi dan seni.
Kapan suatu seni sudah masuk kategori pornografi?
Jujur, sangat subyektif jawabannya.