Sekali lagi, layanan taksi khusus perempuan hendaknya dipandang bukan sebagai suatu pengistimewaan perempuan. Justru layanan ini mampu menjawab aneka keperluan masyarakat luas, bukan hanya wanita saja.
Bukankah para suami akan senang bila istri tercinta terjamin keamanannya saat menggunakan layanan taksi?
Bukankah para suami akan tenang bila ia dapat memesan "taksi perempuan" yang layanannya bisa juga mencakup layanan antar-jemput anak sekolah?
Nah, peluang pasar ada; segudang manfaat jelas tersedia. Tunggu apa lagi? Sampai kapan kita harus menanti taksi khusus perempuan di negeri berflower Indonesia?
Sumber:
tribunnews.com
detik.com
tribunnews.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H