Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Bocah Ngapak Ya, Komedi Lokal yang Bikin Terpingkal

30 Maret 2019   10:12 Diperbarui: 30 Maret 2019   11:05 2617
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bocah Ngapa(k) Ya telah mulai mencuri perhatian warganet ketika awal kemunculannya di kanal Youtube Rendra Polapike.

Polapike sejatinya berasal dari dua kata bahasa Jawa Ngapak: "pol" dan "apike". 

Artinya "bagus sekali".

Bahasa Ngapak adalah bahasa Jawa khas Banyumasan yang dituturkan Rendra (Pak RT) dan para bocah aktor video Bocah Ngapa(k) Ya.

Bahasa Ngapak ini berbeda dengan bahasa Jawa dialek Yogyakarta dan Surakarta. Perbedaan yang utama yakni akhiran 'a' tetap diucapkan 'a' bukan 'o'. Jadi jika di Solo orang makan 'sego' (nasi), di wilayah Banyumasan orang makan 'sega'. 

Selain itu, kata-kata yang berakhiran huruf mati dibaca penuh, misalnya kata 'enak' oleh dialek lain bunyinya 'ena', sedangkan dalam dialek Banyumasan dibaca enak dengan suara huruf 'k' yang jelas. Itulah sebabnya bahasa Banyumasan oleh masyarakat di luar Banyumas disebut sebagai bahasa Ngapak atau Ngapak-Ngapak.

Beberapa kata yang biasa kita dengar adalah "inyong" (saya), dan "kencot" (lapar).

Siapa Trio Bocah Ngapak?

Trio bocah ngapak terdiri dari Azkal, Fadly, dan Ilham. Mereka adalah anak-anak dari Desa Sadangwetan, Kecamatan Sadang, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.

tangkapan layar trans7-dokpri
tangkapan layar trans7-dokpri
Azkal berbadan tambun. Biasanya ia mengenakan pakaian berwarna biru. Nama panjangnya adalah Ahmad Azkal Fuadi. Ia bercita-cita jadi ustad seperti ayahnya. 

tangkapan layar trans7-dokpri
tangkapan layar trans7-dokpri
Fadly tampil natural dengan deretan gigi gingsulnya. Pemilik nama asli Fadly Dwi Ramadhan ini digambarkan senang mendengarkan radio. Ia ingin jadi anggota TNI.

tangkapan layar trans7-dokpri
tangkapan layar trans7-dokpri
Ilham sering ditampilkan sebagai anak yang membuat teman-temannya "tepok jidat" karena pola pikir dan tingkahnya yang lucu. Pemilik nama asli
Ilham Dwi Ramadhan ini ingin jadi pilot.

"Pak RT" di Balik Kesuksesan Bocah Ngapak

Dalam video-video Bocah Ngapak, tampil pula Pak RT. Ia adalah Rendra, seniman asli Sadang Wetan. Rendra bertahun silam pernah mencoba peruntungan dengan mengikuti casting sinetron di Jakarta. Sayangnya, ia tak berhasil.

tangkapan layar trans7-dokpri
tangkapan layar trans7-dokpri
Kegagalan itu tak membuatnya putus asa. Dalam hatinya, berkobar niat mulia untuk memproduksi secara mandiri konten komedi lokal. Ia memutar otak. Ia mengajak anak-anak di desanya untuk menjadi pemeran komedi berbahasa Ngapak khas Banyumas.

Video-video awal yang ia produksi mampu menarik minat warganet meski kualitas pengerjaannya masih amat sederhana.

Kekuatan video Bocah Ngapak (versi awal) memang bukan pada kualitas kamera dan penyuntingan. 

Video Bocah Ngapak sukses karena tiga hal:

1) komedi bermuatan lokal

Semua video Bocah Ngapak menggunakan bahasa Ngapak dan menampilkan kehidupan nyata di pedesaan. Ini kontras dengan sinetron-sinetron yang umumnya menampilkan cerita penuh rekayasa dan penuh tampilan gaya hidup kota yang glamor tapi jauh dari realita pemirsa.

Bocah Ngapak justru dicintai pemirsa karena sangat dekat dengan hidup pemirsa, yang sebagian besar orang biasa seperti Pak RT, Azkal, Fadly, dan Ilham.

2) komedi natural yang bikin terpingkal

Meski menggunakan bahasa Ngapak, video Bocah Ngapak dilengkapi terjemahan bahasa Indonesia. Semua pemirsa bisa memahami dialog kocak yang selalu tersaji dalam tiap video. Apalagi tingkah jenaka tiga bocah memang sangat natural. Tak ada akting berlebihan. Dari sononya, mereka sudah lucu.

3) komedi penuh hikmah

Bocah Ngapak memuat hikmah-hikmah kehidupan yang biasanya sulit kita temukan dalam acara televisi nasional. Dalam sebuah episode, ditampilkan solidaritas anak-anak dalam membantu Ilham yang kehilangan uang. Episode lain menyajikan kerja sama anak-anak dalam pesta makan buah bersama. 

Permainan tradisional dimainkan pula oleh para Bocah Ngapak. Sungai, sawah, dan alam bebas disajikan sebagai tempat bermain yang mengasyikkan bagi anak-anak. Semua ini kontras dengan gaya hidup anak-anak yang kini justru tak bisa lepas dari ponsel dan komputer.

Bocah Ngapak mengajak anak-anak zaman now untuk kembali bermain bersama di alam bebas. Bocah Ngapak mengajak kidz zaman now untuk berbahasa daerah dengan bangga, tak justru bicara bahasa gaul yang keinggris-inggrisan. 

Bocah Ngapak mengajak kita untuk kembali bercanda, bertegur-sapa, dan bermain bersama teman-teman di dunia nyata.

Komedi Lokal "Menasional"

Karena dilihat banyak warganet, sebuah stasiun televisi nasional akhirnya "melamar" komedi lokal di kanal Youtube ini menjadi salah satu acara yang tayang dua kali dalam seminggu di akhir pekan. Alhasil, komedi lokal ini kini "menasional" dan membuat Indonesia terpingkal. 

Bukan hanya itu, pemirsa dari Malaysia, Filipina, dan beberapa negara lain pun dibuat terpingkal olehnya. Tawa lokal memang bisa jadi tawa universal.  

Mari cintai komedi lokal!

Catatan akhir: saya tidak menerima imbalan dari pihak manapun untuk penulisan artikel ini ^_^.

Sumber:
Azkal, Fadly, dan Ilham "Polapike" 
Mengenal Pemain Bocah Ngapak yang Lagi Viral, Lihat Potret Ilham, Fadly, dan Azkal 
Wikipedia
wawancara Deddy Corbuzier dengan Bocah Ngapak di Hitam Putih Trans7.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun