Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mari Berdoa untuk Alm. Muhammad, Korban Tragedi Selandia Baru

16 Maret 2019   22:56 Diperbarui: 16 Maret 2019   22:59 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Konferensi Waligereja Indonesia ( KWI) dan gereja Katolik mengecam keras peristiwa penembakan di Masjid Al Noor dan Linwood di Christchurch, Selandia Baru, Jumat (15/3/2019) sekitar pukul 13.40 waktu setempat.

KWI dan gereja Katolik menyatakan berduka cita terhadap para korban dan pihak keluarga korban.

"Tindakan penyerangan yang menewaskan 49 orang tersebut sungguh-sungguh tindakan tak beradab dan sangat bertentangan dengan nilai-nilai agama apapun dan nilai-nilai kemanusiaan universal," kata Ketua KWI Ignatius Suharyo dalam keterangan persnya, Jumat.

Ketua PP Muhammadiyah Bahtiar Effendy dan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat malam menulis demikian: "Mengimbau umat Islam di Indonesia untuk bersikap tenang, tidak membuat pernyataan yang memperkeruh suasana, dan melakukan langkah-langkah kurang produktif."

PBNU juga menyatakan duka yang sedalam-dalamnya kepada keluarga korban. PBNU menyerukan kepada warga Nahdliyin dan umat Islam untuk melaksanakan shalat ghaib dan memanjatkan doa kepada Allah semoga korban diterima oleh Allah dan ditempatkan pada surganya jannatun naim.

Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) menyampaikan rasa keprihatinan dan ungkapan duka yang mendalam kepada seluruh keluarga korban.
"PGI mengecam keras segala tindak kekerasan. Apalagi penghilangan nyawa, yang sangat berharga di mata Tuhan. Peristiwa brutal seperti ini sangat mengusik rasa kemanusiaan kita dan sangat bertentangan dengan prinsip hak asasi manusia (HAM) yang selama ini kita junjung," kata Humas PGI, Irma Riana Simanjuntak, dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3/2019).

Setop sebarkan video dan hate speech

Satu hal yang patut kita lakukan ialah tidak menyebarkan video penyerangan dan tidak memberi komentar yang berlebihan hingga memecah belah persatuan kita.

Tragedi ini adalah duka kita bersama. Mari bersatu hati dalam doa bagi para korban. Terorisme kita lawan bersama dengan kesatuan sebagai satu bangsa dan negara. 

Sumber:

https://regional.kompas.com
http://www.radarbangsa.com
https://news.detik.com
http://medan.tribunnews.com
https://www.catholicnews.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun