Tiga hikmah kemenangan pasangan zaman old
1. Usia "tua" bukan halangan
Ahsan sudah berusia 31 tahun. Hendra 34 tahun. Meski sudah tergolong "tua" untuk ukuran pemain bulutangkis dunia, Ahsan/Hendra membuktikan, usia "tua" bukan halangan untuk sukses. Pengalaman bertahun-tahun di dunia ganda putra telah menempa mereka untuk tenang mengendalikan ritme permainan melawan lawan yang (jauh) lebih muda dan bertenaga.
2. Pantang menyerah
Ahsan/Hendra kalah di gim pembuka. Namun, mereka tak mau menyerah. Ini mental bertanding yang perlu dipelajari pebulutangkis yang lebih muda.
3. Fokus
Ahsan/Hendra fokus pada bulutangkis. Meski mereka berstatus pemain nonpelatnas, mereka tetap giat berlatih. Setahu saya, Ahsan/Hendra sungguh fokus pada latihan dan turnamen. Mereka bukan bintang iklan. Bukan pula pemain merangkap selebritas.Â
Nah, para pemain muda Indonesia, contohlah Ahsan/Hendra yang fokus pada latihan dan turnamen. Boleh saja menikmati sekejap glamornya dunia iklan dan sorotan media di luar lapangan. Tak ada salahnya jadi bintang iklan yang menarik minat anak muda untuk ikut terjun jadi pemain bulutangkis profesional. Kuncinya adalah keseimbangan dan konsistensi. Â Selamat, The Daddies...
Sumber: