Ada tiga cara untuk membuat tulisan Anda "hidup":
- Pertama, kaitkan tema tulisan dengan kenyataan hidup sehari-hari
Misalnya, tema tulisan Anda adalah melawan berita bohong. Kaitkan tema itu dengan pengalaman Anda mengenali ciri-ciri berita bohong. Mungkin Anda sendiri atau saudara Anda pernah jadi korban? Bagaimana cara memeriksa berita itu hoaks?
Baca artikel ini.Â
Tulislah tema-tema yang sedang viral, ngetren, dan sedang jadi bahan obrolan di rumah, kantor, sekolah, warung angkringan dan kedai kopi. Tapi, coba lihat gejala itu dengan sudut pandang beragam: agama, psikologi, hukum, seni, ekonomi, dll.Â
Pastikan tulisan Anda berguna bagi pembaca.Â
- Kedua, pakai bahasa yang sederhana
Kecerdasan seseorang, menurut saya, dilihat bukan dari banyaknya istilah rumit (bahasa asing) yang ia umbar dalam ceramah dan tulisan.
Kecerdasan seseorang justru tampak saat ia mampu menjelaskan hal sulit dengan bahasa sederhana.
Ketika menulis, saya membayangkan bahwa tulisan ini akan dibaca juga oleh para penulis pemula dan pembaca yang -maaf, bukannya mau merendahkan- tidak mengenyam pendidikan tinggi.
Maka, saya tidak menggunakan istilah rumit yang saya sendiri saja bingung apa artinya..hehehe..
Nggak perlu nginggris, kata seorang pegiat bahasa Indonesia. Pakai kata-kata yang dekat dengan bahasa sehari-hari alias "gaul" tapi tetap memperhatikan aturan bahasa.
- Ketiga, buat subjudul
Coba lihat contoh artikel-artikel saya di sini dan di sini (maaf...saya narsis, egois, dan sombong tingkat dewa ini...):