Tanggal 22 Februari adalah hari kelahiran pendiri Gerakan Kepanduan atau Pramuka sedunia, Lord Baden-Powell. Tanggal 22 Februari juga adalah Hari Pramuka atau Pandu Sedunia.Â
Robert Baden-Powell  lahir di London pada tanggal 22 Februari 1857. Ia adalah seorang tentara Inggris. Ia pernah menjalani penugasan militer di India dan Afrika Selatan.Â
Baden-Powell adalah pengarang buku Scouting for Boys yang kemudian menjadi buku yang menginspirasi berdirinya dan berkembangnya gerakan kepanduan sedunia.Â
Terinspirasi buku militer
Scouting for Boys (1908) sebenarnya adalah adaptasi dari buku Baden-Powell terdahulu, Aids to Scouting (1899) yang sebenarnya ditulis Baden-Powell untuk membekali para tentara dalam hal cara bertahan hidup di alam. Rupanya, banyak remaja yang juga ikut membaca buku ini dan memetik manfaat dari buku militer ini.
Baca juga: Mewujudkan Karakter Pelajar Pancasilais melalui Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka
Saat Baden-Powell kembali dari medan perang ke Inggris, ia terkejut karena buku militernya itu dipakai untuk pelatihan remaja di Inggris. Banyak remaja menyukai pelajaran tentang menyelidiki jejak dan mengamati alam. Pada tahun 1906, Baden-Powell mulai berdiskusi dengan sejumlah temannya mengenai kemungkinan menulis buku pembinaan remaja berdasarkan buku militer yang telah ditulisnya. Â
Buku ini laris dibeli para pembina remaja dan para remaja. Seiring kesuksesan bukunya, Baden-Powell mendirikan kantor pusat Kepanduan. Pada akhir tahun 1908, tercatat sudah ada 60 ribu remaja putra anggota Kepanduan di Persemakmuran Inggris.Â
Pada bulan September 1909, diadakan pertemuan nasional Kepanduan di Crystal Palace, London. Sepuluh ribu pandu laki-laki dan sebuah kelompok remaja putri yang menamakan diri "Pandu Putri" mengikuti pertemuan itu. Pada tahun 1910, Baden-Powell meresmikan "Pandu Putri" sebagai organisasi tersendiri.Â
Mari menyimak 10 hikmah buku Scout for Boys:
Hikmah pertama: menjadi pandu untuk perdamaian
Baden-Powell mengatakan, ada dua jenis pandu. Pertama, pandu dalam dunia militer yang bertugas mengamati posisi musuh. Kedua, pandu dalam dunia yang damai. Baden-Powell menghendaki para anggota kepanduan menjadi pandu yang cinta damai dan suka menolong sesama.
Kiranya pengalaman pahit yang ia alami di medan perang, misalnya melihat orang terbunuh dan terluka, membuat Baden-Powell ingin mengajarkan cinta dan perdamaian di hati anak-anak.Â
Hikmah kedua: mensyukuri dan menjaga alam karunia Tuhan
Baden-Powell menulis bahwa berkemah di alam bebas adalah kegiatan yang amat menyenangkan. "Menikmati alam ciptaan Tuhan: bukit, pepohonan, burung dan hewan, lautan dan sungai, memasak di alam bebas dan menyelidiki kekayaan alam membuatmu menemukan kebahagiaan yang tidak akan kamu jumpai ketika kamu berada di rumahmu dan kotamu yang dipenuhi asap."
Baden-Powell seperti seorang nabi yang tahu bahwa di tahun 2019 ini pun, banyak anak "terjebak" di dalam tembok rumah mereka, asyik bermain gim dan ponsel sampai lupa keluar rumah, menikmati dan mensyukuri keindahan alam ciptaan Tuhan.
Baden-Powell secara tersirat mengajak orang tua dan anak-anak untuk keluar dari "penjara" rumah untuk mengeksplorasi kupu-kupu, aneka bunga, dan segala keindahan alam. Pada akhirnya, anak-anak diajak menjaga alam karunia Tuhan.
Hikmah ketiga: bersikap mandiri dan tahan ujiÂ
Baden-Powell mengajarkan agar anak-anak pandu selalu bersikap mandiri dan tahan uji. Ia menulis, "Saat kalian di rumah, segala sesuatu sudah tersedia. Makanan sudah siap, tinggal kalian makan. Kasur nyaman sudah tersedia.Â
Saat kalian menjadi pandu di alam bebas, kalian harus belajar mandiri, menyiapkan semua keperluan kalian sendiri. Kalian harus mampu menjaga diri sendiri agar tak membebani orang lain."
Baden-Powell lagi-lagi menyampaikan pesan yang tak lekang oleh zaman: "Hai anak-anak, janganlah jadi anak manja. Belajarlah mandiri, tak merepotkan terus orang tua kalian. Jangan jadi anak bermental lembek. Jadilah anak yang tahan uji!"
Hikmah keempat: siaga agar mampu menolong diri dan orang lain
Motto seorang pandu adalah: selalu siaga.
Baca juga: Apa Pentingnya Pramuka?
Hikmah kelima: cinta negara
Hikmah keenam: konsentrasi itu penting
Baden-Powell menulis, "Saat engkau menjadi pandu, pusatkanlah perhatian dan pikiranmu pada apa yang sedang engkau lakukan. Perhatikan dengan cermat tanda-tanda yang paling kecil sekali pun. Seorang pandu berpengalaman biasanya seorang yang hening, yang memusatkan perhatiannya pada apa yang saat itu sedang ia kerjakan."
Hikmah ketujuh: jangan merokok
Hikmah kedelapan: jangan suka mabuk-mabukan
Hikmah kesembilan: hindari cerita dan buku tak sopan
- bersikap tegas dengan segera menolak godaan membaca buku porno atau teman yang mau menceritakan cerita porno
- melakukan kegiatan olahraga yang lebih positif
- tak malu meminta nasihat pembina Kepanduan dan orang tua tentang bagaimana menghindari godaan ini
Baden-Powell mengatakan, "Sepertinya sangat sulit melawan godaan ini saat kamu baru pertama kali menghadapinya. Akan tetapi, yakinlah bila kamu berhasil mengalahkannya sekali, akan lebih mudah mengalahkan godaan-godaan berikutnya."
Baca juga: Pramuka untuk Menangkal Radikalisme dan Terorisme, Bisakah?
Hikmah kesepuluh: tersenyumlah dan tertawalah
Tersenyumlah dan tertawalah sebanyak-banyaknya. Senyum dan tawa akan membawa kebaikan bagimu. Buatlah orang lain tersenyum dan tertawa karena senyum dan tawa akan membawa kebaikan bagi mereka.
---
Sejatinya, masih banyak hikmah berharga yang bisa kita petik dari buku Scout for Boys karya Sang Pendiri Pramuka, Baden-Powell. Saya sarankan Anda membaca sendiri buku yang dengan mudah dapat ditemukan dalam format pdf di internet, misalnya ini: http://www.thedump.scoutscan.com/yarns00-28.pdf.
Buku ini adalah buku milik publik dan tak dilindungi hak cipta. Jadi, sila mengunduh dan membacanya. Anda akan "terkejut" karena buku terbitan tahun 1908 ini masih sangat relevan bagi kita, baik sebagai orangtua, guru, pembina remaja, remaja, pemuka agama, penyuka literasi, dan lain-lain.
Selamat Hari Pramuka sedunia!Â
Sudi membaca artikel lain seputar sosbud, lingkungan, musik, politik, apa pun yang menurut saya baik di: https://www.kompasiana.com/bobby18864
Rujukan: Boy Scouts Movement Begins.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H