Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

7 Cara Puasa Plastik Sekali Pakai

20 Februari 2019   04:45 Diperbarui: 21 Februari 2019   20:58 935
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

BPA yang terkandung di dalam polycarbonate terbukti bisa menimbulkan kerusakan kromosom di dalam rahim wanita, penurunan jumlah sperma pada pria, pubertas dini, beberapa perubahan perilaku, perubahan fungsi imunitas, perubahan kelamin pada katak, kerusakan otak dan saraf, kerusakan sistem kardiovaskular, diabetes type III, kegemukan, kegagalan kemoterapi, kanker payudara, kanker prostat, kemandulan, serta kelainan metabolik.

6. Sediakan gelas alih-alih air kemasan dalam gelas plastik

Biasanya saat menyambut tamu atau arisan atau acara resepsi, kita cenderung menyediakan air kemasan dalam gelas plastik. Memang sih lebih praktis. 

Akan tetapi, kalau memungkinkan, mengapa tidak menyediakan gelas kaca saja untuk menyediakan minuman? Kalau acara itu tergolong kecil atau sedang (jumlah tamu tak banyak), bukankah kita bisa sedikit repot menyediakan gelas kaca dengan maksud mulia mengurangi sampah plastik?

Sekalian mengedukasi tetamu akan bahaya sampah plastik kan bisa juga. 

7. Alih-alih pakai styrofoam, pakai wadah makanan dari stainless steel

Styrofoam biasa kita pakai untuk kemasan makanan, penyimpan telur, mangkuk dan gelas sekali pakai. Bahyanya, saat terekspos oleh makanan panas dan berminyak, styrofoam bisa mengeluarkan styrene yang dianggap dapat mengganggu sistem saraf dan otak, bisa juga berdampak pada genetik, paru-paru, hati, serta sistem kekebalan tubuh. 

Wah ngeri juga ya dampaknya. Maka dari itu, setop gunakan styrofoam. Pakailah wadah yang ramah lingkungan dan aman bagi kesehatan, misalnya wadah dari stainless steel.

--

Bagikan artikel ini jika dirasa bermanfaat! Baca juga artikel terdahulu saya tentang sifat jahat kita terhadap alam (Sindrom "NIMBY" di Balik Bencana Banjir dan Sampah).

Sumber:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun