Wah, rumit juga ya Esmeralda (memang rumit, tapi tak serumit cintamu dengan Fernando ^_^).
Baca juga : Kendala dan Kesan-kesan dalam Pastoral Stasioner
Pastor, Pater, atau Romo?
Masih belum selesai kerumitan ini, Ferguso!
Tiga sebutan di atas tergantung sekali dengan tempat dan rasa bahasa setempat. Di Jawa Tengah dan Jogja, umat biasa memanggil pastor sebagai "romo". Itu pengaruh bahasa Jawa. Romo artinya ya bapak/orang yang dihormati.
Di Kalimantan Utara (Keuskupan Tanjung Selor, misalnya), umat biasa memanggil saya "pastor".
Di NTT lain lagi. Kalau tidak salah, (maaf Ferguso, saya belum pernah tugas di sana sehingga kurang info. NTT itu juga luas, mungkin tiap subdaerah beda-beda adatnya!), ada pembedaan sebutan. Umat menyebut imam biarawan sebagai "pater" dan imam keuskupan/projo sebagai "romo".
Tren terbaru, mulai dipakai juga istilah "RD". Apa itu? Saya sudah capek ngetik, Anda lihat sendiri di situs ini Mengenal Istilah RD dan RP di depan Nama Romo/ Pastor/ Imam Katolik.
Pendapat saya, kalau Anda ketemu pastor Katolik (dan masih ragu-ragu mau menyapa gimana), mulai dulu dengan pertanyaan basa-basi ini:
"Maaf kalau saya keliru, sebaiknya saya panggil 'pastor' atau 'romo' atau 'pater'?"
Saran saya, kalau Anda sudah membaca artikel ini dengan cermat, kiranya hindari memanggil pastor dengan sebutan "Bapak" atau "Bapak Pastor"