Biarawan-Biarawati itu Siapa Sih?
Biarawan-biarawati Katolik mulai ada cikal-bakalnya sejak abad ketiga Masehi. Waktu itu, cara hidup ketat mengikuti tiga nasihat Injil yakni kesederhanaan, ketaatan, dan kemurnian selibat (tidak menikah) disebut cara hidup asketik (bahasa Yunaninya asketai). Sejarah lengkap lihat situs ini Religious Profession.
- Biarawan Katolik ada yang menerima tahbisan (seperti saya sendiri: sekaligus biarawan dan pastor), tapi ada juga biarawan yang tidak ditahbiskan sebagai pastor/imam atau diakon. Biarawan yang tidak (atau belum) ditahbiskan disebut bruder atau frater (saudara).
- Biarawati Katolik biasa disebut seorang suster. Jadi kalau ketemu mereka, panggil saja "Suster NN".
Kalau Anda Ketemu Pastor Katolik
Mungkin Anda mengira, pastor Katolik itu sama saja. "Tidak sesederhana itu, Ferguso!"
Baca juga : Orang Katolik Menyembah Pastor Dominggo?
Mengapa? Ada dua "jenis" pastor/imam Katolik:
1) pastor/imam yang sekaligus biarawan (seperti saya, biarawan MSF. Ada juga pastor biarawan Serikat Yesus/SJ, OFM, OMI, CSSR, SDB, dan masih banyak lagi) danÂ
2) imam keuskupan (yang bukan biarawan), misalnya imam keuskupan Jakarta, Semarang, Palangkaraya, dst. Para imam ini bertugas membantu uskup di keuskupan masing-masing. Imam keuskupan ini disebut juga imam diosesan atau imam projo.
Maka, kalau Anda ketemu pastor/imam Katolik, sebagai trik berkenalan, tanya saja: maaf, cuma ingin tahu, apakah pastor seorang biarawan atau imam keuskupan (biasa juga disebut imam diosesan/projo)?Â
Kalau jawabannya "Saya biarawan", tanya saja, "Oh, kongregasi (kelompok biarawan) apa?"
Kalau jawabannya "Saya imam kesukupan/projo/diosesan", tanya saja "Oh, dari keuskupan mana?"