Klub yang merupakan rival Barcelona itu langsung menawarkan harga untuk meminang Figo. Tidak main-main, Real Madird memang serius meminang Figo dengan mahar 60 juta euro atau setara Rp 989,9 miliar dan mahar tersebut mampu menjadikan pemain Portugal itu menjadi pemain termahal pada tahun 2000.
Melihat tawaran tersebut, Barcelona langsung yakin melepas Figo dan pria yang sepat galau itu pun langsung yakin dan menghapus 1000 alasannya untuk bertahan.
Jadilah Figo yang dicap penghianat bumi Catalan sekaligus  dilabeli pemain termahal.
Apakah Figo salah? Tidak. Apakah Barcelona salah? Tidak. Atau Real Madrid salah? Tidak.
Semua itu kehidupan yang dibumbui bisnis. Kontrovrsial atau tidak jika dilihat dari segi bisnis semuanya terlihat normal.
Biasa-biasa aja lah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H