"Kemana anjing itu tadi?" tuturnya dan melanjutkan menatap kotak itu lagi. Brengsek.
Anjing pun sekarang di lorong. Penciumannya baik sekali. Ia mencium bau daging. Anjing menuju bau tersebut. Bau tersebut berasal dari sebuah tong sampah. Ia orat-arit tong sampah alumunium itu. Ditemukanlah bungkus persegi panjang berwarna putih bertuliskan "KFC". Â Dibukalah kotak itu. Terlihat ayam paha yang bagian kulit dan dagingnya sudah dimakan.
"Terimakasih tuhan aku punya makanan. Aku gak jadi mati hari ini," syukur Anjing itu dalam bahasa kalbunya.
Ketika mau makan. Ia mendengar suara 'teng-teng' seperti besi yang sengaja dibenturkan ke sebuah tiang di sisi-sisi gedung itu. Suara tersebut semakin mendekat. Ia ketakutan tapi juga lapar. Diambilah ayam itu dibibirnya untuk berpindah tempat yang aman.
Namun, ia menuju ke jalan yang salah. Ia berpapasan dengan manusia yang kurus dan nampak lusuh. Baunyapun sangat parah tidak enaknya. Seperti kotorannya bahkan lebih.
Tanpa suara dan tanpa tersenyum manusia kurus dan lusuh itu mengambil ayam itu dari mulutnya dan dimakanlah ayam itu.
Anjing hanya bisa melihat calon-makanan-penyalamat-kehidupan-nya-hari-ini dilahap habis dan berkata: "Manusia!"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H