Intinya, jika saya berbicara idealis, ya sudah sepantasnya para pedagang liar tersebut digusur dan dipindahkan ketempat yang tak menganggu pejalan kaki atau jalanan.Â
Namun, hal tersebut menyebabkan masalah baru dan kita bisa untuk menutup mata akan hal itu. Pasalnya, di tempat tersebut telah menjadi ladang uang bagi puluhan kepala keluarga, sudah sangat mengakar. Maka dari itu, win-win solution yang diterapkan di kota Malang, yaitu menerapkan jam tutup dan buka sebaiknya diterapkan pihak stakeholders di Jember.Â
Tak perlu berpindah tempat, dan masyarakat juga nyaman untuk memakai hak mereka sebagai pejalan kaki. Terlepas itu semua, sebenarnya Jember merupakan salah satu contoh terbaik dalam hal pengorganisiran parkir dan hal ini yang harus diterapkan pula di kota saya, Malang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H