Dalam berbagai kesempatan Presiden menyampaikan pentingnya investasi
"Sekali lagi, dalam pertumbuhan ekonomi kita investasi memegang peran yang sangat penting sekali bagi pertumbuhan ekonomi"Â [7]
Presiden juga sering mengatakan bahwa regulasi jangan menghambat investasi. Bahkan Presiden sudah menginstruksikan Sekretaris Kabinet untuk mencabut 23 Permen yang menghambat investasi tapi sayang Permen ESDM No 5 dan 6 tahun 2017 luput masuk dalam daftar cabut.
"5 tahun ya sudah rutinitas. Enggak ada perbuatan. Kalau enggak ada keberanian ya enggak ada perubahan"[8]
Bukankah relaksasi export merupakan sesuatu yang sudah kita lakukan selama lebih dari 30 tahun yang artinya kembali lagi kepada rutinitas atau business-as-usual, tidak ada perbuatan dan tidak ada keberanian maupun perubahan.
Apa sebenarnya yang terjadi ?
Mengapa ESDM mengeluarkan kebijakan relaksasi export padahal program hilirisasi mineral dalam UU Minerba adalah program unggulan ESDM ketika di lahirkan pada 2009. Mengapa sekarang seolah menentang ? Â -- Ini adalah yang menjadi pertanyaan semua orang bahkan banyak orang kementrian yang saya tanya tidak dapat menjawab pertanyaan ini.
Siapa yang di untungkan ? Menurut Asosiasi Perusahaan Pengolahan dan Pemurnian Indonesia (AP3I) adalah perusahaan smelter di china, Jonathan Handoyo mengatakan:Â
"Perusahaan smelter china akan diuntungkan dengan kebijakan perpanjangan ekspor konsentrat dan mineral mentah tersebut. Penyebabnya adalah industri smelter China biasanya juga memiliki pabrik pengolahan dan pemurnian di negaranya. Dengan adanya kebijakan tersebut maka industri smelter luar negeri akan mendapatkan keuntungan yaitu bahan baku dengan harga murah".[9]
Apakah ini alasan di balik di bukanya kembali kran export?
Tidak ada yang tahu, kita hanya dapat berspekulasi -- Karena faktanya menurut beberapa sumber di  kementrian dalam rapat-rapat kordinasi dengan kementrian kordinator perekonomian, kebijakan relaksasi export di tentang tetapi ESDM tetap bersikeras membuka kran export tanpa memperdulikan dampaknya kepada kredibilitas pemerintah yang sudah selama ini mendorong program hilirisasi mineral.