Berdasarkan data Kemtan, Luas sawah irigasi 4.784.974 ha dan sawah non-irigasi 7.748.348 ha
Produksi padi per hektar (rata2) = 5 ton/panen --> Sawah irigasi X 10 ton + non irigasi X 5 ton maka bila kita kalikan angka2 tersebut.Â
Produksi Gabah Kering = 87 Juta ton per tahun (Luas sawah x rata2 jumlah panen)
Produksi Beras (konversi 60%) = 42,4 Juta ton BERAS per tahun..
JADI JELAS BILA DI LIHAT DARI 2 DATA TERSEBUT DIATAS (KONSUMSI 35 JUTA TON) :
- PRODUKSI GABAH (BPS) -- PRODUKSI BERAS 42 JUTA TONÂ --Â INDONESIA SURPLUS
- LUAS SAWAH (KEMTAN)Â -- PRODUKSI BERASÂ 52 JUTA TON -- INDONESIA SURPLUS
Perhitungan di atas sangat sederhana sekali.. tidak di butuhkan seorang Doktor Matematika menjelaskan angka2 itu... APA saya yang bodoh atau gimana ya.. mengapa Indonesia masih mengimport beras... -- PADAHAL INDONESIA SUDAH SWASEMBADA BERAS. Dari data produksi tersebut jelas Indonesia masih mempunyai cadangan untuk minimal 2 - 3 bulan.
Sekali lagi saya mohon maaf bila ternyata ada kesalahan dalam analisa saya, tetapi saya mohon bila ada teman2 yang lebih paham dapat menjelaskan hal ini kepada saya... Sebenarnya berapa sih produksi beras nasional ?
Sebagai catatan kaki :
Konsumsi beras Indonesia 139 kg/org/tahun adalah no 2 tertinggi setelah Vietnam yang 141 kg/org/tahun -- negara2 Asean lainnya jauh di bawah itu. -- Thailand 70 kg, Malaysia 80 Kg., rata2 di dunia 60 kg -- Ada rencana Pemerintah untuk mencapai swasembada beras menekan konsumsi beras dari 139kg ke 114 kg karena alasan produksi tidak cukup. --Â Hal ini adalah aneh buat saya.. karena kita sudah swasembada dengan konsumi 139 Kg per kapita.
Saya menduga ada kelompok yang sengaja mengaburkan informasi ini ke Presiden. - Saya menduga banyak beras indonesia yang kualitasnya lebih bagus dari beras vietnam di export keluar sehingga kebutuhan dalam negri kurang.. . dan kita mengmport beras vietnam sehingga terjadi selisih margin keuntungan untuk para mafia. -- Dan hal ini sudah terjadi sejak lebih dari 5 tahun dugaan saya artinya selama 5 tahun terakhir ini Indonesia susungguhnya sudah surplus beras.