Selama ini kita selalu di tanamkan bahwa untuk membangkitkan energi di butuhkan energi, bahwatidak ada energi yang gratis (FREE ENERGY) memang ada energi yang tidak terbarukan (ETT), seperti Minyak bumi, batu bara dan ada energi yang terbarukan (EBT), seperti angin, surya, dan sebagainya.
Tentunya energi tidak terbarukan, seperti minyak bumi dalam hal ini tidak perlu di bahas, kita semua tahu bahwa cadangan minyak bumi dunia telah melewati puncaknya (peak) dan saat ini jumlah terus menurun tanpa penambahan cadangan yang memadai dan dalam kurun waktu saat cucu kita dewasa, mereka akan mengalami keadaan bahwa tidak ada lagi minyak bumi tersisa.
Untuk itu kita sudah harus memastikan bahwa dalam 10 tahun kedepan energi terbarukan sudah mencapai tahap ekonomis dan skala besar. Karena sampai saat ini tingkat efisiensi dan keekonomisan energi terbarukan belum dapat menyamai energi tidak terbarukan. Hal inilah yang menyebabkan masih terhambatnya perkembangan energi terbarukan yang saat ini masih dibawah 5% dari total produksi energi dan pada 2015 di targetkan menjadi 17%.
Berbagai kendala masih mengahadang EBT baik yang sifatnya teknis maupun kebijakan, sementara subsidi energi sudah mencapai 300 triliun dan membengkak terus.
Masalah dengan energi terbarukan seperti tenaga surya dan angin adalah tidak dapat menyumplai energi secara terus menerus, tenaga surya tidak dapat berkerja pada malam hari dan tenaga angin tidak terus ada angin kencang di tiap daerah, sehingga EBT disebut intermittent energy dibanding energi tidak terbarukan seperti batu bara dan diesel yang disebut energy primer selama bahan bakunya di supplai maka listrik akan terus mengalir 24 jam.
Bagaimana bila ada sumber energi yang bersifat primer artinya terus menerus mengalirkan energi seperti pembangkit listrik batu bara atau diesel tapi juga terbarukan artinya tidak membutuhkan bahan baku seperti tenaga surya, bahan bakunya terus menerus mengalir dari alam.. artinya GRATIS !!. Kedengarannya mustahil ???
TIDAK MUSTAHIL, bahkan konsep tersebut sudah terealisasi lebih dari 100 tahun yang lalu, tepatnya pada tahun 1901. Nikola Tesla ( 1856 – 1943) , seorang penemu asal Serbia yang bermigrasi ke Amerika. Dunia moderen saat ini sangat berhutang kepada Tesla, karena kalau bukan karena Listrik AC (alternating current) maka tidak akan ada kemajuan, saat ini tingkat kemajuan sebuah negara di tentukan dengan tingkat elektifikasinya, Indonesia saat ini satu-satunya negara di Asia yang tingkat elektrifikasinya di bawah 80%, Philipine, Malaysia, Thailand sudah di atas 95%, Vietnam yang baru merdeka tahun 1975 sudah mencapai 99%.
[caption id="" align="alignleft" width="217" caption="Nikola Tesla (1856 – 1943)"][/caption]
Sumber energi primer tapi bersifat terbarukan yang di maksud adalah ionosphere, sebuah medan yang di penuhi listrik pada ketinggian 600 km, Tesla menemukan bahwa ada sebuah gelombang yang mengalir dari ionospehere yang mirip gelombang elektromagnetic tapi bukan. ia menyebutnya scalar waves dan gelombang ini mengandung energi listrik yang sangat besar tetapi saat itu belum ada alat yang dapat menangkap gelombang tersebut.
Pada tahun 1901, Tesla yang di biayai oleh JP Morgan untuk menciptakan radio komunikasi secara diam-diam mempergunakan uang yang di berikan oleh Morgan untuk menciptakan sebuah tower setinggi 56 meter dengan kontruksi kedalam tanah sedalam 36 meter yang disebut wanderclyffe tower yang mana dapat “menangkap” scalar waves tersebut, dan men-translasi waves tersebut menjadi listrik AC.
Kehebatan Tesla tidak berhenti disitu, tentunya kemudian litrik harus di distribusikan ke rumah-rumah saat listrik yang bersumber dari tegangan tinggi harus melalui proses yang rumit untuk menurunkan tegangan dari tinggi (high voltage) ke rendah (low voltage) untuk dapat di pakai di rumah. Tetapi Tesla menemukan cara yang sangat jauh lebih efisien, listrik yang di alirkan tidak perlu di turunkan tegangannya dan yang jauh lebih fantastis ia mendistribukaikannya tanpa kabel sejauh 43 km. Betul sekali, tanpa kabel, wireless transmission of electricty, 100 tahun yang lalu.
[caption id="" align="alignleft" width="295" caption="Wanderclyffe Tower (1904), foto setahun sebelum selesai. "]
Ketika JP Morgan sebagai yang memberikan dana bagi penelitian Tesla mendengar tentang Wanderclyffe Tower, ia kemudian memanggil Tesla untuk meminta penjelasan mengapa dana yang ia berikan untuk menciptakan radio komunikasi tetapi malah Tesla mempergunakannya untuk menciptakan Listrik Wireless.
Ketika Tesla di tanya Morgan tentang hal itu, Tesla menjawab bahwa sudah sewaktunya
[caption id="attachment_303721" align="alignleft" width="419" caption="Listrik berhasil di transmisikan sejauh 43 km tanpa kabel. "]
Karena tidak mempunyai uang lagi untuk mempertahankan operasi wanderclyffe tower pada tahun 1905, instalasi tersebut di tutup dan di hancurkan. Semenjak itu Tesla jatuh depresi dan tidak mau lagi membicarakan scalar waves dan wireless energy. Hampir semua catatan-catatan Tesla tentang Wanderclyffe Tower dan scalar waves terbakar saat laoratoriunnya kebakaran secara misterius.
Yang ingin Kami sampaikan dalam tulisan ini bahwa 100 tahun yang lalu konsep FREE ENERGY sudah di pikirkan oleh Nikola Tesla dan ia pun sudah membuktikan bahwa sangat mungkin menghasilkan listrik primer dengan sumber yang terbarukan tanpa ada pencemaran atau merusak lingkungan. Bahkan setelah keberhasilan Wardenclyffe, Tesla di duga akan mendapatkan hadiah Nobel, tapi kita tahu semua bahwa Tesla akhirnya tidak pernah mendapatkan Nobel dan sampai detik ini, transmisi listrik secara wireless tidak pernah ada yang mendengar, sebuah kejanggalan.
Bayangkan bila saat itu JP Morgan dan para kapitalis tidak bersekongkol untuk menghancurkan Tesla, mungkin saat ini dunia tidak harus membayar energi sedemikian mahal dan mengakibatkan kerusakaan lingkungan, bahkan sangat mungkin biaya listrik hanya sepersepuluh dari apa yang kita bayarkan saat ini.
Tetapi setelah berkembangnya Internet pada 1990'an , mulailah bermunculan para peneliti yang mulai berbagi catatan-catatan Tesla yang tersebar dimana-mana dan mempublikasikannya di Internet. Sehingga minat mengkaji kembali penelitian dan karya-karya Nikola Tesla mulai bermunculan sayangnya hanya di lakukan oleh peneliti independen dengan dana terbatas. Lembaga penelitian besar seolah tidak mau menyentuh karya-karya Tesla, apakah karena rasa takut yang di miliki JP Morgan 100 tahun yang lalu di wariskan kepada para kapitalis-kapitalis besar saat ini yang tidak menginginkan ada LISTRIK GRATIS atau bahkan LISTRIK MURAH.
Salah satu peneliti independen tersebut adalah Prof Konstantin Meyl, dosen elektonik University Furtwangen, Jerman berhasil menciptakan Wanderclyffe tower skala micro dengan ketinggian hanya 10 cm yang bekerja sesuai dengan desain Tesla. Tetapi ia hanya dapat mengirim energi tersebut sejauh 20 cm secara wireless dan hanya mampu menghidupkan sebuah lampu LED kecil, tapi ia berhasil membuktikan bahwa scalar waves itu benar ada dan Tesla sangat benar.
Video1 : dokumenter tentang Tesla & Wardenclyffe tower
Video2 : presentasi prof. konstantin Meyl tentang Scalar Wave
Video3 : Rencana Global Tesla untuk memanfaatkan teknologi wireless energy
@bobsoef
[caption id="attachment_303723" align="alignleft" width="230" caption="Sesudah keberhasilan Wardenclyffe, Tesla di duga semua orang sebagai pemenang Nobel. "]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H