Mohon tunggu...
Muhardis
Muhardis Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Lelaki biasa yang selalu ingin berusaha menjadi luar biasa.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Jajaraji Cari Bawan

12 Juni 2024   12:28 Diperbarui: 12 Juni 2024   14:06 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Kita yang penyuka all about bollywood tentu tidak asing dengan lirik lagu "San Sanana" yang menjadi Original Soundtrack (OST) Asoka. Film ini release tahun 2001 lalu, namun OSTnya booming di Tiktok baru-baru ini. Bahkan, berbagai VT transisi makeup ala Asoka juga warawiri.

Lagu San Sanana ini awalnya dinyanyikan oleh Alka Yagnik. Begini penggalan lirik yang sering dijadikan backsound VT transisi makup 2024.

San sanana nana, san sanana nan

Jaa jaa re jaa re jaa re, jaa re pawan

Bila ditransliterasikan ke bahasa Indonesia, kira-kira begini hasilnya

Suara mendesing, suara mendesing

Pergi pergi oh angin

Mohon dikoreksi jika saya keliru dalam mentransliterasikannya karena saya memang bukan penutur asli bahasa India. Saat dialihbahasakan ke dalam bahasa Indonesia, tampaknya lirik tersebut tidak memiliki makna yang spesial maupun menyentuh, lebih-lebih bagi generasi Z saat ini.

Lantas, mengapa sampai booming setelah 20 tahun sejak film tersebut release?

Ternyata, lirik tersebut menjadi aneh saat dinyanyikan oleh salah seorang penyanyi dangdut kawakan Indonesia. Sebenarnya tidak masalah bila seorang penyanyi salah dalam menyanyikan lirik lagu, terutama lagu tersebut belum familiar maupun bukan berbahasa asli si penyanyi. Menjadi permasalahan adalah ketika si penyanyi juga menjadi dewan "jajes" alias juri di salah satu acara kompetisi menyanyi dangdut. Tentunya seorang jajes dituntut sempurna karena mereka pun menuntut peserta untuk sempurna, termasuk tidak boleh salah lirik.

Seandainya sang diva dangdut mau mengakui kesalahan lirik saat dia menyanyikan lagu San Sanana tersebut, barangkali netizen tidak akan begitu mem-bullynya. Alih-alih sang diva malah menyatakan kalau video yang beredar adalah hasil editan tangan tak bertanggung jawab. Penasaran dengan penjelasan sang diva, netizen yang paham teknologi melakukan upaya memfilter musik dan suara. Hasilnya? Tetap saja kalau yang terdengar adalah "jajaraji cari bakwan" sebagai padanan lirik "Jaa jaa re jaa re jaa re, jaa re pawan".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun